Pupuk Subsidi Langka, Petani Bojonegoro Teriak Pupuk NonSubsidi Makin Mahal

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 17 Januari 2020 | 15:31 WIB
Pupuk Subsidi Langka, Petani Bojonegoro Teriak Pupuk NonSubsidi Makin Mahal
Ilustrasi. Sejumlah pekerja melakukan pengantongan pupuk urea di gedung produksi dan pengantongan pupuk urea. (Foto: Antara/Rahmad)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Tatik Kasiati mengatakan penurunan kuota pupuk subsidi itu sudah sesuai dengan elektronik-RDKK. Jumlah petani yang terdaftar ada 192.663 orang, dengan luasan tanam seluar 361.009 hektare.

“Untuk pengajuan jenis pupuk tahun ini memang semua mengalami penurunan dibanding tahun kemarin,” ujarnya.

Menurut Tatik, usulan pupuk petroganik tahun paling banyak. Alasannya, karena sebenarnya untuk rekomendasi pemupukan organik lima kwintal perhektare. Takaran itu sesuai rekomendasi pemupukan berimbang. Tetapi penyerapannya masih sangat sedikit.

“Paling banyak serapannya, hampir sama antara pupuk Urea, ZA, SP, dan NPK. Hampir mencapai 100 persen,” jelasnya.

Baca Juga: Pupuk Bersubsidi Makin Langka, Petani Dicekik Harga Pupuk Non Subsidi

Sedangkan, realisasi pupuk petroganik hanya 75 persen, atau 29.500 ton dari jumlah RDKK yang diajukan sebanyak 148.000 ton. Sedangkan pupuk Urea realisasinya sebesar 98,17 persen, atau sebesar 63.347 ton. Pupuk ZA realisasi sebesar 98,75 persen atau sebesar 22.504 ton. Untuk serapan pupuk SP sebesar 99,5 persen, atau 14.210 ton, pupuk NPK sebesar 99,76 persen atau 37.239 ton.

Berita ini sebelumnya dimuat Beritajatim.com jaringan Suara.com dengan judul "Kuota Pupuk Bersubsidi di Bojonegoro Hanya Dijatah 83 Ton"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI