Suara.com - Mantan Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Mari Elka Pangestu secara resmi ditunjuk menjadi Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia.
Jabatan prestisius ini di dapatkan Mari Elka Pangestu karena dinilai memiliki banyak pengalaman di kancah internasional dalam menyelesaikan perekonomian dunia.
Menanggapi penunjukannya tersebut, Mari Elka Pangestu mengaku bersyukur atas posisi barunya tersebut, namun dirinya tidak mau berbicara terlebih dahulu terkait apa yang bakal ia kerjakan nanti.
"Saya belum boleh bicara sebagai itu, karena belum menduduki posisi itu," kata Mari Elka Pangestu saat acara Indonesia Milenial Summit 2020, di The Tribarata, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Baca Juga: Setelah Sri Mulyani, Kini Mari Elka Pangestu Dapat Posisi di Bank Dunia
Namun kata dia, jabatannya tersebut akan sangat berguna bagi dirinya dalam melakukan perubahan bagi perekonomian global, khususnya soal ketersediaan energi baru dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
"Saya bisa menyuarakan aspek global dari keterlibatan di IRENA yang baru tahun lalu saya ikut komisi geopolitic of renewable energy yang compliment di Abu Dhabi," katanya.
"Yang perlu disadari bahwa negara-negara termasuk di Indonesia akan terjadi transformasi penggunaan energi dari tradisional atau minyak bumi dan batu bara, dan puncak penggunaan fosil fuel 2030, setelah itu akan mulai turun dan akan beralih ke energi terbarukan," tambah Mari Elka Pangestu.
Sebelumnya Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass mengungkapkan alasannya memilih Mari Elka Pangestu menjadi Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia.
"Dia bergabung dengan kami dengan keahlian manajemen yang diakui dan pengalaman global yang luar biasa, telah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia 2004-2011 dan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari 2011 hingga Oktober 2014," kata Malpass dalam pernyataan tertulis.
Baca Juga: Kota Bekasi Dapat Hibah Bank Dunia Bangun Pengolahan Air Limbah Domestik
"Dia dianggap sebagai pakar internasional tentang berbagai masalah global yang penting bagi keberhasilan negara-negara klien kami," ungkapnya.