Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah jelang akhir pekan ini masih berpotensi menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen positif dari penandatanganan kesepaktan AS-China masih akan mendukung penguatan aset berisiko.
Kesepakatan ini memperbaiki hubungan dagang AS-China yang bisa membantu memulihkan pertumbuhan ekonomi global.
Selain itu, pasar menunggu data pertumbuhan ekonomi China. Bila data ini sesuai atau lebih bagus dari prediksi, ini bisa mendukung penguatan rupiah lagi.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Bergerak Menguat ke Level Rp 13.630 Per Dolar AS
"Rupiah bisa terbantu menguat terhadap dolar AS hari ini dengan potensi support ke area Rp 13.600, resisten di Rp 13.700," kata Aris dalam riset hariannya di Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Kamis kemarin (16/1/2020) berada di level Rp 13.651 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibanding pergerakan Rabu sebelumnya yang berada di level Rp 13.642 per
dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 13.658 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Rabu pekan sebelumnya yang berada di level Rp 13.706 per
dolar AS.
Baca Juga: Capai Miliaran Rupiah, Teddy Tak Berhak Terima Warisan Lina Mantan Sule