Suara.com - Harga emas tergelincir pada Kamis (16/1/2020) kemarin karena aset safe-haven itu terbebani data makro Amerika yang membaik.
Kondisi ekonomi yang sehat, juga pasar saham yang menguat seiring optimisme atas penandatanganan kesepakatan perdagangan AS-China Tahap 1 membuat harga emas berangsur menurun.
Mengutip laman Reuters Jumat (17/1/2020) harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi 1.551,53 dolar AS per ounce, sementara itu emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 0,2 persen menjadi 1.550,50 dolar AS per ounce.
Logam mulia lainnya, palladium melesat 1 persen menjadi 2.286,43 dolar AS per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi 2.395,14 dolar AS per ounce di awal sesi.
Baca Juga: Naik Rp 5.000, Harga Jual Emas Antam Dibanderol Rp 772.000 Per Gram
"Ini adalah pasar yang kecil dan ketat sehingga ketika seseorang mengambil sejumlah besar pasokan dalam jangka pendek, pasar dapat benar-benar pecah," kata Tai Wong, analis BMO.
"Saya akan terkejut jika kita tidak melihat koreksi minggu depan atau selanjutnya," tambahnya.
Sedangkan platinum anjlok 1,9 persen menjadi 1.001,12 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak Februari 2017 di posisi 1.041,05 dolar AS per ounce.
Platinum dan palladium terutama digunakan pabrikan otomotif untuk pembuatan catalytic converter guna membersihkan asap knalpot mobil. Terakhir perak turun 0,3 persen menjadi 17,94 per dolar AS ounce.
Baca Juga: Kesepakatan Amerika Serikat-China Gagal Yakinkan Investor, Harga Emas Naik