Suara.com - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) telah meluncurkan aplikasi mobile banking dan internet banking guna memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi.
"Ekspansi kita akan didukung digitalisasi yang lebih komprehensif lagi," kata Direktur Utama Bank Ina Perdana, Daniel Budirahayu dalam keterangannya, Kamis (16/1/2020).
Pada Kuartal III-2019, tercatat Bank Ina mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 3 triliun atau meningkat 24 persen secara year-to-date.
Sedangkan, total penyaluran kredit per akhir September 2019 meningkat 30 persen (y-t-d) menjadi Rp 2,2 triliun.
Baca Juga: Mobile Banking Sulit Diakses, Petinggi BCA Belum Mau Buka Suara
Sementara itu, total aset perseroan per akhir Kuartal III-2019 tercatat sebesar Rp 4,5 triliun.
"Kita harus lakukan inovasi yang bisa menarik nasabah," tutur Daniel.
Berdasarkan keterbukaan informasi, pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank Ina Perdana Tbk, yaitu PT Indolife Pensiontama (22,47%), Liontrust S/A NS Asean Financials Fund-869344007 (18,29%), PT Samudra Biru (16,51%), PT Gaya Hidup Masa Kini (9,98%).
DBS Bank Ltd S/A LTSL AS Trustee Of NS Financial Fund (10,49%) dan PT Philadel Terra Lestari (9,64%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan BINA adalah menjalankan kegiatan jasa umum perbankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Baca Juga: BCA: Mobile Banking Aman, Tapi Sebaiknya Jangan Pakai VPN Gratis
Pada tanggal 31 Desember 2013, BINA memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BINA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 520.000.000 dengan nilai nominal Rp 100,- per saham dengan harga penawaran Rp 240,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Januari 2014.