Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini masih berpotensi menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, penandatanganan kesepakatan perang dagang AS-China menjadi pendorong penguatan nilai tukar rupiah.
Selain itu, tingkat imbal hasil obligasi AS yang menurun kemarin bisa membantu penguatan rupiah.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 13.630 - Rp 13.730," kata Aris dalam riset hariannya di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Baca Juga: Capai Miliaran Rupiah, Teddy Tak Berhak Terima Warisan Lina Mantan Sule
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Rabu kemarin (15/1/2020) berada di level Rp 13.672 per dolar.
Level itu menguat bila dibanding pergerakan Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 13.695 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Rabu kemarin berada di level Rp 13.706 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Selasa pekan sebelumnya yang berada di level Rp 13.654 per dolar AS.
Baca Juga: Gubernur BI Bongkar Resep yang Bikin Rupiah Terus Menguat Lawan Dolar AS