Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah jelang akhir pekan ini berpotensi menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, meredanya ketegangan Timur Tengah untuk saat ini menjadi pendorong pelaku pasar kembali ke aset berisiko termasuk rupiah.
Selain itu, optimisme soal hubungan dagang AS-China setelah China mengkonfirmasi jadwal penandatanganan kesepakatan dagang fase 1 tanggal 15 Januari ini membantu penguatan aset berisiko termasuk rupiah.
"Rupiah kelihatannya bisa menguat hari ini ke area Rp 13.800 - Rp 13.820 dengan potensi resisten di kisaran Rp 13.900," kata Aris dalam riset hariannya di Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Baca Juga: Dibujuk Uang Seribu Rupiah, Kakek Jaka Perkosa Gadis Keterbelakangan Mental
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Kamis kemarin (9/1/2020) berada di level Rp 13.854 per dolar.
Level itu sama dengan pergerakan Rabu sebelumnya yang berada di level Rp 13.854 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 13.860 per dolar AS.
Posisi itu menguat dibandingkan pada Rabu sebelumnya yang berada di level Rp 13.934 per dolar AS.
Baca Juga: Sekda DKI Bagi-bagi Jam Jutaan Rupiah ke Warga yang Kerja Bakti