Suara.com - Bagi warga Bandung Jawa Barat yang saat ini masih mencari lowongan pekerjaan, sepertinya info ini akan menarik. Pasalnya, sebanyak 10 perusahaan asal Shizouka, Jepang akan membuka lowongan kerja untuk masyarakat di Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui bursa kerja atau job fair di Bandung, pada Sabtu dan Minggu (11-12 Januari 2020).
"Kami sudah mendatangkan 10 perusahaan yang ada di Shizuoka yang akan tiba besok dan job fair itu akan diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu besok," kata President dan CEO Fujinokuni Infrastructure Center Hironori Yano di Kota Bandung, Kamis (9/1/2020) kemarin.
Fujinokuni Infrastructure Center ialah institusi yang ditugaskan Pemerintah Shizuoka Prefectur untuk menyelenggarakan Job Fair di Kota Bandung, Jabar.
Hironori Yano didampingi Wataru Fukuda (Chief Representatif Office Shizuoka Frefectural Governmet di Singapura) melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil di Gedung Negara Pakuan Bandung.
Baca Juga: Hore! 2020 Gaji Naik 8,7 Persen, Tapi Minim Lowongan Kerja
Hironori mengatakan, selama ini Pemerintah Shizuoka dan Pemprov Jabar telah memiliki hubungan kerja sama yang baik.
Dalam kesempatan tersebut, kata dia, pihaknya ingin memastikan program kerja sama yang nyata antara Pemerintah Shizouka, Jepang dengan Pemprov Jabar melalui bursa kerja untuk warga Jabar lulusan program S1 dan S2 yang bisa bahasa Jepang.
Terakhir, katanya, pada November 2019, Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan kunjungan kerja ke Shizouka.
"Dan tadi Pak Gubernur (Jabar) juga menyampaikan harapan kepada kami supaya kerja sama ini terus berlangsung untuk memberikan manfaat atau kontribusi bagi perekonomian kedua daerah," kata dia.
Ketika ditanyakan berapa jumlah lowongan kerja yang disediakan pada job fair tersebut, Hironori kurang mengetahui jumlah pastinya.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Buka Lowongan Kerja, Gajinya Rp 937 Juta!
"Kami belum tahu berapa banyak yang akan diterima oleh perusahaan tapi yang pasti itu 10 perusahaan dari Shizuoka yang datang. Dan itu tergantung dengan hasil wawancaranya. Saat ini yang menyatakan ikut berpartisipasi lebih dari 550 orang akan diwawancarai," kata dia.