Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan ke depan tak ada lagi BUMN-BUMN yang memoles laporan keuangan. Ia menginginkan BUMN-BUMN menyediakan laporan keuangan dengan kondisi yang sebenarnya.
Dalam hal ini, ia akan menugaskan deputi keuangannya untuk mengawasi laporan keuangan BUMN-BUMN.
"Makanya deputi keuangan di (Kementerian) BUMN ke depan kita dorong, tidak ada lagi BUMN-BUMN yang namanya laporan sulap-sulapan," ujar Erick saat ditemui di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Kamis (9/1/2020).
Selain itu, Mantan Presiden Inter Milan tak menghendaki praktik revaluasi aset yang seolah-olah perusahaan berbalik untung. Padahal, lanjutnya, wujud dana keuntungan tersebut tak diketahui letaknya.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Bakal Satukan Semua Rumah Sakit Milik BUMN
"Ini kan bahaya. Kenapa kita punya deputi keuangan yang akan tertibkan hal-hal seperti ini, tipu-menipu ini tidak ada lagi," katanya.
Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menduga PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memoles laporan keuangannya pada 2016 dan 2017. Hal ini diketahui saat melakukan audit pada 2016 dan 2018.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan, manajemen memoles laporan keuangan dengan melakukan window dressing atau rekayasa akuntansi yang tak mencantumkan dana pencadangan dalam laporan itu.
"Selanjutnya, pada 2017, Jiwasraya laba Rp 360,3 miliar, namun opininya enggak wajar, akibat kekurangan pencadangan Rp 7,7 triliun. Jika pencadangan itu dilakukan sesuai ketentuan, seharusnya perusahaan rugi," ucap Agung.
Baca Juga: BUMN Tower di Ibu Kota Baru Disebut Akan Jadi Tempat Hiburan