Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif terus mendorong pemakaian bahan bakar biodiesel. Pasalnya, pemakaian bahan bakar solar yang dicampur minyak kelapa sawit mentah itu terbukti mampu menghemat devisa negara.
Data Kementerian ESDM dari pemakaian Biodiesel sebesar 6,26 juta kilo liter (KL) bisa menghemat devisa negara sebesar Rp 48,19 triliun.
"Produksi biodiesel 2019 7,37 juta KL realsiasi 8,37 KL. Pemanfaatan domestik 75 persen setara dengan 6,26. Devisa hemat Rp 48,19 triliun," kata Arifin di kantornya, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Dalam hal ini, Arifin menargetkan produksi biodiesel pada tahun 2020 meningkat menjadi 10 juta KL. Selain itu, ia juga mengejar pemanfaatan Biodiesel 40 persen atau B40 (Campuran minyak solar 60 persen dengan 40 minyak mentah kelapa sawit).
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Resmikan Penggunaan Biodiesel B30
"Kemudian mengenai B40 tentu saja semua program-program pemakaian jenis-jenis baru dari biodiesel harus dites dulu. Karena kita harus jamin kualitas produk ini engga berikan dampak negatif pada pemakai," jelas dia.
Arifin meyakini, pemakaian B30 tak membuat mesin kendaraan tak berkarat. Pasalnya, B30 memiliki sifat pelenyap karat.
"Memang pada awalnya pemakai alami kesulitan dengan filter tapi selanjutnya enginenya akan lebih bersih dan mulus," ucap dia.