Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ikut membeberkan penyebab banjir yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Kilometer 21 dan 24.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menyebut, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi biang kerok banjir di Japek. Adanya proyek itu membuat drainase atau saluran air tertutup sehingga, membuat air meluap ke jalan tol.
"Makanya yang tadinya gorong gorong, tadinya ada 3 saluran air di situ itu terhambat karena dibantaran paritnya ditutup pakai beton," kata Budi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Menurut Budi, banjir di Jalan Tol Japek baru pertama terjadi. Sebelum adanya proyek tersebut, saluran air atau drainase di wilayah tersebut tak meluap.
Baca Juga: Demi Proyek Kereta Cepat, SMPN 1 Bandung Akan Digusur
"Ada penutupan untuk jalan kerja. Tadinya saluran air bagus kemudian tutup untuk alat berat," ucap dia.
Kendati demikian, Budi telah meminta pihak kontraktor Kereta Cepat yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk membuka saluran air yang tertutup.
"Tanggal 5 itu sudah selesai sudah ada MOU bagi tugas untuk treatment," pungkas dia.