Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengakui memang ada sekitar 1.000 kapal asing yang setiap harinya lalu lalang di Perairan Laut Natuna, Kepulauan Riau.
Tapi Edhy membantah bahwa 1.000 kapal asing tersebut merupakan kapal asing penangkap ikan ilegal.
"1.000 kapal itu banyak, bukan 1, 2 kapal, banyak kapal lain, ada kapal dagang dan lain, yang lewat ya. Itu kapalnya harus dilihat sebagai kapal apa dulu, kapal dagang, kapal transportasi atau kapal nelayan," kata Edhy di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jakarta, Senin (6/1/2019).
Edhy pun menuturkan, selama ini Pemerintah Indonesia cukup bertindak tegas terhadap kapal asing khususnya kapal asing pencuri ikan, dimana rata-rata kapal asing tersebut merupakan kapal yang berasal dari Vietnam dan China.
Baca Juga: Kapal China Garap Laut Natuna, Edhy Prabowo: Yang Penting Kita Cool
"Buktinya waktu Vietnam kan kita berhasil tangkap tiga kapal, berarti jumlah itu kelihatan," kata Eddy.
Dengan begitu, ia menganggap bahwa lautan Natuna memang daerah yang padat dilintasi kapal asing. Dia pun meminta agar masyarakat tak terpancing sebelum mengetahui apa jenis kapal yang ada di sana.
"Makanya kita jangan terpancing, terprovokasi, kita harus cool sikapi ini. Yang jelas kedaulatan di atas segala-galanya. Yang penting kita semua kompak di seluruh kementerian/lembaga," tegas Edhy.