Suara.com - Bandara Halim Perdanakusuma menjadi salah satu lokasi yang tak luput dari banjir. Imbas banjir yang menggenangi kawasan bandara, aktivitas penerbangan pun sempat dihentikan.
Pakar transportasi Djoko Setijowarno menyarankan agar saluran pembuangan air atau drainase di bandara perlu diperluas atau diperlebar sebagai upaya mencegah banjir ke depannya.
"Saya kira drainase bandara perlu diperluas atau diperlebar agar tidak terdampak banjir lagi ke depannya," ujar Djoko, Kamis (2/1/2020) kemarin.
Dia mengatakan bahwa memang terdapat kondisi tertentu di mana cuaca hujan yang terjadi bersifat anomali, sehingga landasan pacu bandara Halim Perdanakusuma pun terdampak.
Baca Juga: Banjir Surut, Bandara Halim Perdanakusuma Kembali Beroperasi
Bandara Halim Perdanakusuma sudah kembali beroperasi normal, setelah sempat lumpuh akibat landasan pacu terendam banjir pada Rabu (1/1/2020) lalu.
Saat Bandara Halim ditutup, PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola memutuskan untuk memindahkan sebagian penerbangan ke Soekarno-Hatta.
Hal itu dilakukan karena AP II mengimplementasikan multi-airport system, sehingga kedua bandara tersebut dapat saling mendukung.
Selain itu maskapai penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma memberikan opsi mengembalikan uang tiket sebesar 100 persen kepada penumpang yang membatalkan penerbangan akibat cuaca buruk dan banjir yang menggenangi landasan pacu bandara. Tidak hanya memberikan solusi refund, maskapai juga melakukan penjadwalan ulang penerbangan.
Dari pemeriksaan yang sudah dilakukan, AP II tidak menemukan masalah pada fasilitas, peralatan, dan runway di Bandara Halim. Genangan air juga sudah tidak ada di landasan pacu, sehingga runway dengan dimensi 3.000 x 45 meter dapat digunakan sepenuhnya.
Baca Juga: Sempat Lumpuh karena Banjir Jakarta, Bandara Halim Besok Beroperasi Normal
AP II juga telah melakukan pembersihan terhadap serpihan benda-benda asing (FOD/foreign object debris) yang terbawa air ke landasan pacu dan area-area lain di bandara.