Sri Mulyani Buka Suara Terkait Kerugian Besar Akibat Banjir

Kamis, 02 Januari 2020 | 13:29 WIB
Sri Mulyani Buka Suara Terkait Kerugian Besar Akibat Banjir
Menkeu Sri Mulyani. [Suara.com/M Fadil]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait kerugian imbas banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Menurutnya, kerugian yang didapat dari banjir tersebut sangat besar dari sisi materil.

Kendati begitu, Mantan Direktur pelaksana Bank Dunia ini tak menyebut nilai kerugian yang didapat akibat banjir tersebut.

"Kita selalu melihat bencana alam seperti ini merupakan salah satu yang menimbulkan kerugian besar materil dan ini sesuatu yang menjadi pembelajaran," kata dia saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Banjir  merendam Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (1/1).   [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Banjir merendam Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (1/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Namun demikian, Sri Mulyani menyebut kerugian tersebut sebenarnya bisa diminimalisasi jika perencanaan pembangunan infrastruktur di Jakarta dan sekitarnya bisa memikirkan antisipasi bencana alam yang nanti dihadapi.

Baca Juga: Banjir Jakarta, 3 Ibu Hamil dan 58 Balita Kampung Pulo Mengungsi

"Karena kalau kita membangun kemudian rusak karena suatu bencana alam yang bisa dikalkulasi seharusnya bisa kita hindari, ini pekerjaan rumah kita menjaga risiko dari berbagai apakah itu perumahan fasilitas umum infrastruktur agar mereka bisa antisipasi terhadap perubahan dari bencana alam dan pola iklim ini," jelas dia.

Dalam hal ini, Sri Mulyani akan terus memonitor bantuan logistik agar para korban banjir bisa mendapatkan bantuan apa yang dibutuhkan.

"Kami terus memonitor dari kemenkeu bagaimana BNPB dari penganggulangannya logistik, Kementerian Sosial dan Pemerintah daerah dalam hal ini," pungkas dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut penanganan banjir di Jakarta dan sekitarnya harus dikerjakan secara bersama-sama baik pemerintah pusat, daerah dan pemerintah kota.

Jokowi menuturkan, penyebab terjadinya banjir lantaran ada kerusakan ekosistem dan kerusakan ekologi. Selain itu, Jokowi mengatakan penyebab terjadinya banjir karena masih ada yang membuang sampah sembarangan.

Baca Juga: Banjir Jakarta 2020, Roy Marten: Mobil Alhamdulilah Terendam

"Tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana, banyak hal," ujar Jokowi di gedung Bursa Efek Indonesia.

Terlepas dari perilaku buang sampah sembarangan, Jokowi mengingatkan perlunya kerjasama dengan semua pihak untuk menangani permasalahan banjir.

"Saya ingin kerja sama itu dibangun pusat, provinsi, dan kabupaten atau kota agar semuanya bisa tertangani," ucap Jokowi.

Lebih lanjut yang terpenting kata Jokowi yakni evakuasi korban, keamanan dan kesalamatan harus diutamakan.

"Yang terpenting saat kejadian saat ini adalah evakuasi korban, keselamatan dan keamanan masyarakat harus didahulukan. Nanti urusan penanganan banjir secara infrastruktur akan kita kerjakan setelah penanganan evakuasi selesai," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI