Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang 2019 sebesar 2,72 persen. Inflasi tersebut masih di bawah target pemerintah yang sebesar 3,5 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, inflasi pada tahun 2019 ini merupakan yang terendah sejak 10 tahun lalu.
Berdasarkan data BPS, inflasi yang di bawah 3 persen terjadi pada 2009 sebesar 2,78 persen.
"Jadi pada 2009 2,78 persen tahun 1999 2,13 persen, 2,72 persen, selama sepuluh tahun terakhir di bawah 3 persen," kata Suhariyanto, di Kantornya, Kamis (2/1/2020).
Baca Juga: Jelang Rilis Inflasi Desember 2019, Kepala BPS Pantau Banjir Pakai Sendal
Menurut pria yang akrab disapa Kecuk ini, inflasi yang di bawah target ini karena kebijakan pemerintah untuk mengendalikan harga komoditas, sehingga harga-harga komoditas tak terlalu bergejolak.
"Kemudian dari sisi administered price tidak menyumbang banyak, karena tak ada kebijakan yang terlalu banyak," ucap dia.
Suhariyanto mengatakan, pada inflasi Bulan Desember ini tercatat 0,34 persen. Inflasi ini juga lebih rendah di banding inflasi Desember dua tahun sebelumnya.
"Kalau dari tahun ke tahun juga lebih rendah dibanding 2018 3,13 persen dan 2017 sebesar 3,61 persen. Jadi bulan Desember 0,34 persen, lebih rendah di bulan Desember tahun sebelumnya 2018 sebesar 0,62 persen, dan 2017 0,71 persen," kata Suhariyanto.
Suhariyanto mencatat, dari 82 kota diamati sebanyak 70 kota mengalami Inflasi, sementara 12 kota mengalami deflasi.
Baca Juga: Bawang Merah, Tomat Hingga Rokok Jadi Biang Kerok Inflasi November 2019
Dia melanjutkan, inflasi tertinggi di kota Batam 1,28 persen sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,88 persen.