Jokowi Batal Tutup Perdagangan Saham Akhir Tahun BEI

Senin, 30 Desember 2019 | 16:06 WIB
Jokowi Batal Tutup Perdagangan Saham Akhir Tahun BEI
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (tengah), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (kedua kanan) dan Dirut PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi melakukan seremoni penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun 2019 disebut tahun yang penuh keuntungan karena tahun bershio babi ini ternyata cukup mengerek jumlah transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI), rata-rata perputaran uang di pasar modal cukup tinggi sebesar Rp 9,1 triliun.

BEI mencatat aktivitas perdagangan mengalami peningkatan yang tercermin dari kenaikan rata-rata frekuensi perdagangan harian yang tumbuh 21 persen menjadi 469 ribu kali per hari.

Dari total tersebut Nilai Transaksi Harian (RNTH) juga ikut meningkat 7 persen menjadi Rp 9,1 triliun dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 8,5 triliun.

"Di 2018 masih Rp 8,5 triliun, tahun ini kita bisa a chief mencapai Rp 9,1 triliun, bahkan kita pernah mencapai Rp 10 triliun," kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi di dalam konferensi pers Penutupan Perdagangan Saham Tahun 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019).

Baca Juga: Modal Asing Masuk ke Indonesia Sudah Mencapai Rp 260 Triliun

Meski begitu kata Inarno tahun 2019 merupakan tahun yang penuh dinamika dan memiliki sejumlah tantangan. Kondisi tersebut pun memberi dampak terhadap kinerja Perusahaan Tercatat di BEI maupun terhadap pergerakan IHSG.

Menurut Inarno, tahun 2019 merupakan tahun yang tak mudah untuk pasar modal.

"2019 bukan merupakan tahun yang mudah itu juga karena terpengaruh kondisi eksternal factor yang berpengaruh terhadap indeks kita," kata Inarno.

Meski diselimuti awan kelabu, Inarno masih sedikit bangga karena sejumlah capaian kinerja berhasil dilampaui, seperti peningkatan jumlah investor saham yang meningkat 30 persen menjadi 1,1 juta investor saham berdasarkan Single Investor Indentification (SID).

Sehingga sampai saat ini jumlah total investor di pasar modal meliputi investor saham, reksa dana dan surat utang telah mencapai 2,48 juta investor SID atau naik lebih dari 50 persen dari tahun 2018 yakni sebanyak 1,67 juta investor.

Baca Juga: Hingga Akhir Oktober, Aliran Modal Asing ke RI Tembus Rp 217,04 Triliun

Tapi untuk tahun 2019 jumlah perusahaan yang melakukan pencatatan saham baru atau IPO mengalami penurunan dari 57 perusahaan di tahun 2018 menjadi 55 tahun di tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI