"Saya sendiri yakin tidak mungkin melakukan itu (suntikan modal ke Jiwasraya). Saya anti PMN kecuali untuk industri strategis di bawah Kemenhan," tulis Dahlan.
Namun jawaban dari temannya itu, masih membuat Dahlan ragu dan merasa bersalah.
"Tapi saya juga ragu jangan-jangan saya benar menyetujuinya. Saya sudah banyak lupa," ungkapnya.
"Muncul juga perasaan bersalah. Jangan-jangan saya dulu juga tertipu oleh direksi Jiwasraya. Kan personalnya masih yang sama. Saya mencoba menghubungi Dirut lama itu. Yang pernah saya puji habis-habisan di 2012 itu. Yang saat itu mampu mencari jalan keluar yang brilian".
Baca Juga: CEK FAKTA: SBY Ungkap Pelaku Kasus Jiwasraya, Video Wajah Jokowi Jadi Pucat
Tak puas dengan penjelasan sang teman di penerbangan Pesawat Brompton menuju Bali, Dahlan pun kemudian melakukan chatting whatsapp dengan teman lainnya yang mengerti akan Jiwasraya.
"Apakah tidak mungkin saat itu saya pun tertipu oleh angka-angka yang dipaparkan direksi Jiwasraya?“
"Saya begitu ingin tahu jawabnya. Saya siap menerima kabar buruk bahwa saya pun tertipu. Saya juga ingin tahu apakah dulu pun sudah dipraktekkan membeli saham-saham perusahaan yang lampu kuning?"
"Ataukah itu baru dilakukan belakangan seperti yang tersiar di berita media dan di medsos?
Dahlan mendapatkan jawaban setelah menghubungi Dirut lama Jiwasraya. Menurutnya, Jiwasraya membeli saham-saham perusahaan yang lampu kuning baru belakangan ini terjadi.
Baca Juga: Ferdinand ke Stafsus Milenial: Bilang ke Pak Jokowi Dukung Pansus Jiwasraya
"Setahu saya baru belakangan. Sejak tiga orang itu main-main di pasar modal," jawab Dirut lama Jiwasraya yang dihubungi Dahlan Iskan.