Bukan Aplikasi Gojek, Ini Fitur yang Buat Maia Estianty Tertipu

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 28 Desember 2019 | 12:41 WIB
Bukan Aplikasi Gojek, Ini Fitur yang Buat Maia Estianty Tertipu
Maia Estianty [Suara.com/Evi Ariska]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus penipuan yang menimpa Maia Estianty yang menjadi viral baru-baru ini turut menuai respon dari pengamat cyber crime.

Menilik masalah yang dialami Maia, Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja mengatakan, jika Maia kemungkinan menghadapi proses dan tehnik penipuan dengan social engineering.

Teknik ini memungkinkan penipu dapat memperoleh kode atau kata-kata sandi dari korban melalui tipu muslihat yang modusnya semakin canggih dan kompleks.

Dia mencontohkan adanya fitur *21#, yaitu sebuah fitur telekomunikasi yang biasa digunakan untuk melakukan call forwarding namun dapat disalahgunakan oleh oknum pelaku penipuan untuk memerdayai calon korbannya guna memperoleh akses password ke berbagai aplikasi yang digunakan korbannya.

Baca Juga: Polisi Diminta Buru Penipu Maia Estianty dan Mitra Gojek

Fitur ini, menurut Ardi, yang dimanfaatkan oknum penipu yang mengaku mitra Gojek, Yusdi Alamsyah, yang dilaporkan oleh Maia.

“Ini adalah masalah klasik yang dapat terjadi pada siapapun, terlepas dari aplikasi yang digunakan. Jadi tidak ada hubungan dengan teknologi dan aplikasinya. Alangkah baiknya bagi konsumen para pengguna aplikasi daring bisa meningkatkan kewaspadaannya, terutama di masa-masa liburan ini agar tidak lengah. Sebab, kelengahan itulah yang dicari oleh para pelaku kejahatan online,” kata Ardi dalam keterangannya, Sabtu (28/12/2019).

Untuk itu, Ardi mengingatkan agar pengguna aplikasi segera melakukan verifikasi ke nomor kontak penyelenggara dan perusahaan aplikator daringnya jika mendapat permintaan mencurigakan seperti meminta kode atau memasukkan kode *21#.

Terkait keamanan bertransaksi dengan menggunakan aplikasi atau e-money, Ardi menilai justru aplikasi atau uang elektronik lebih aman digunakan daripada transaksi tunai dikarenakan adanya jejak transaksi yang bisa ditelusuri untuk mempermudah proses penyidikan dan forensik digitalnya.

“Semoga pihak kepolisian juga bisa cepat menanggapi hal ini, karena penipuan berbasis social engineering ini tidak hanya terjadi pada penyelenggara atau aplikator tertentu. Saya kira banyak perusahaan besar yang namanya sering disalahgunakan untuk penipuan. Yang jelas tidak ada perusahaan manapun yang ingin mempertaruhkan reputasinya apalagi jika mereka bergelut di industri jasa yang memerlukan kepercayaan tinggi dari masyarakat. Dan, sangat penting bagi para masyarakat dan pengguna aplikator daring untuk tidak lengah dan tidak mudah percaya jika ada oknum yang mengaku dari perusahaan besar,” tukasnya.

Baca Juga: Akun Ojol Maia Estianty Dibajak, Ini Klarifikasi Pihak Gojek

Sementara itu, Gojek Indonesia memberikan respon terkait kasus penipuan yang melibatkan Maia Estianty dan oknum yang mengaku mitranya, Yusdi Alamsyah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI