Infografis
Suara.com - Jagat media sosial dibuat heboh dengan kemunculan tagar #TangkapAriAskharaSekarang. Publik mendesak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengadili I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau dikenal dengan Ari Askhara yang telah dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Dari hasil penelusuran Suara.com, Jumat (27/12/2019), tagar tersebut telah menduduki posisi teratas sebagai topik yang paling banyak dibahas di media sosial Twitter. Ada lebih dari 12 ribu cuitan memenuhi Twitter dengan menggunakan tagar tersebut.
Ari Askhara sendiri telah resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Dirut Garuda Indonesia sejak 5 Desember 2019. Pencopotan jabatan Ari Askhara dilakukan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Alasan pencopotan jabatan Ari Askhara dilakukan lantaran ia kedapatan menyelundupkan onderdil Harley Davidson Softail Shovelhead klasik dan sepeda Brompton seri Explorer dalam pesawat Airbus A330-900 Neo yang baru dibeli.
Baca Juga: Eks Karyawati Garuda: Ari Askhara Sering Minta Nomor HP Pramugari
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menyebut bila kasus Ari Askhara telah masuk ke tahap penyidikan. Namun, hingga kini Ari Askhara masih melenggang menghirup udara bebas.
Publik yang geram dengan aksi Ari Askhara mendesak agar Jokowi segera turun tangan menyelesaikan kasus tersebut hingga tuntas. Mereka meminta agar Ari Askhara diadili untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kasus udah lama tapi nggak ditangkap tuh dirut kancut," kata @tukangsambaaat.
"Buat apa kaya kalo itu harta diperoleh dari merampok Negara yang hakikatnya milik rakyat jelata. Itu namanya orang miskin yang gak sabaran! Tangkap sekarang atau parasit itu tetap tumbuh di Garuda!" cuit @alambatas.
"Kasusnya jangan cuma hangat-hangat tahi ayam," ungkap @madekusuma10.
Baca Juga: Pramugari Garuda Ungkap Perlakuan Moody Ari Askhara Soal PHK
"Jangan diawal aja ngegas, tapi diujung kendor kayak macan mengaum ternyata giginya ompong," tutur @ervianty74.
"Tidak cukup hanya dengan pemecatan tapi #TangkapAriAskharaSekarang, proses hukum adalah keharusan. Bagaimana mewujudkan BUMN yang bersih jika internalnya kotor dan pecinta lendir?" ujar @xeraphyne.
