Menteri Erick Konsolidasi BUMN yang Berbisnis Hotel, Bos AP II: Malah Bagus

Minggu, 22 Desember 2019 | 17:11 WIB
Menteri Erick Konsolidasi BUMN yang Berbisnis Hotel, Bos AP II: Malah Bagus
Direktur Utama Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin. [Suara.com/M Fadil]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal melakukan konsolidasi para perusahaan plat merah yang memiliki bisnis perhotelan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin pun bakal menurut saja dengan kebijakan yang bakal diambil Erick Thohir tersebut.

"Kalau misalkan hotelnya dikonsolidasi kita enggak masalah malah lebih bagus kita senang. Itu bagian dari sesuatu yang sangat menguntungkan," kata Awaluddin di Terminal III Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (22/12/2019).

Menurut Awal, panggilan akrabnya, konsep konsolidasi ini justru bisa meningkatkan kinerja baik dari sisi keuangan maupun yang lain.

Baca Juga: Imbas Tiket Mahal, Jumlah Penumpang di Bandara Milik Angkasa Pura II Anjok

"Karena gini kalau kita bicara konsolidasi kita bicara akan ada konsep sinergi jadi nanti akan saling tersinergi. Tersinergikan dengan konsep konsolidasi itu," katanya.

Awal lantas mencontohkan sepeti halnya, BUMN ITDC yang mengelola hotel di Bali. Nantinya bisa dikerjasamakan dengan Angkasa Pura II dengan cara turis asing yang menginap di hotel milik perseroan ketika akan berkunjung ke Bali bisa diinapkan di hotel milik ITDC.

"Misalkan begini. Katakanlah ada beberapa BUMN lain yang industri pariwisata dia punya hotel. Kita yang di bandara jadi titik originasi dan titik destinasi dari pariwisata," kata Awal.

"Kita punya hotel kan bisa saling rekomendasi. Katakanlah ada turis yang transit di bandara nginep hotel di Bali nanti dia makan di hotel nginap di hotel yang dalam satu grup BUMN. Ya bagus banget. Salah satu yang menguatkan bisnis itu sendiri," katanya.

Baca Juga: Dirut Angkasa Pura II Diperiksa KPK

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI