Suara.com - Meski Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga acuannya hingga level 5 persen, tapi tetap saja bunga kredit korporasi tak kunjung turun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto cukup terheran-heran atas hal ini.
Menurut Ketua Umum Partai Golkar ini, bunga kredit korporasi yang masih tinggi ini salah satu jadi biang kerok terhambatnya pertumbuhan kredit tahun ini. Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata bunga kredit sekitar 10 persenan.
Sepanjang tahun ini, pertumbuhan kredit hanya mentok diangka 8 persen.
Baca Juga: BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5 Persen
"Memang agak slow 8 persen tapi salah satu yang kami harapkan transmisi bunga itu juga pengaruh, karena sekarang rerata bunga di korporadi masih 10,7 persen. Padahal tingkat suku bunga BI udah turun 4 kali, terakhir 5 persen jadi itu tidak mendorong kredit ini tumbuh. Ini salah satu persoalan," kata Airlangga di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Maka dari itu, lanjut dia pihaknya sudah menyampaikan ke OJK untuk bisa megimbau kepada perbankan untuk bisa mentransmisikan suku bunga BI lebih cepat.
"Kami sudah sampaikan ke OJK akan transmisinya dipercepat, pemerintah memberi signal, floor diturunkan ke 6 persen tentu harapannya ini bisa didorong kembali," katanya.
"Global juga wait and see, tetapi harus melihat bahwa indonesia dengan domestik market masih bisa didorong lagi untuk produk yang basisnya domestik."
Baca Juga: Usai Kantor Erick Thohir, Giliran OJK Digeruduk Nasabah Jiwasraya