Suara.com - Hingga November 2019, penerimaan perpajakan baru mencapai Rp 1.312,4 triliun dari target Rp 1.786,4 triliun. Artinya dalam sebelas bulan terakhir capaian penerimaan perpajakan baru mencapai 73,5 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengakui memang saat ini kondisi ekonomi baik global maupun domestik penuh dengan tantangan yang cukup berat.
Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani saat melantik dan merotasi sejumlah pejabat di Kementerian Keuangan, Jumat (20/12/2019).
"Saya juga memberikan pesan ini kepada seluruhnya hari ini dilakukan rotasi mutasi tantangan kita masih sangat berat," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: 7.000 Mobil Mewah di Depok Nunggak Pajak, Nilainya Capai Rp 35 Miliar
Sri Mulyani bilang pekerjaan Kementerian Keuangan bukan hanya memungut perpajakan, tapi lebih dari itu. Dengan pajak kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini perekonomian sebuah negara dan tujuan bernegara bisa berjalan dengan baik.
"Instrumen pajak bukan hanya koleksi, instrumen pajak adalah instrumen dalam mendorong dan mengelola perekonomian," kata Sri Mulyani.
Saat ini kata dia tantangan kondisi ekonomi makin menantang saja, kondisi yang tak begitu bagus ini tentu akan mempengaruhi sektor penerimaan negara.
"Kita dihadapi ekonomi tekanan penerimaan kita terpengaruh," katanya.
Baca Juga: Tunggak Pajak, Pemilik Ducati hingga Triumph Terjaring Razia di Senayan