Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan pagi ini Selasa (17/12/2019). IHSG dibuka menguat 11 poin atau 0,19 persen ke level 6.223,44. LQ45 juga dibuka menguat ke level 1.004,22 naik 3 poin atau 0,31 persen.
Mengawali perdagangan, 100 saham menguat, 33 saham melemah, dan 130 saham stagnan. Jumlah saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 126 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 90,2 miliar.
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dibuka terapresiasi 5 poin atau menguat 0,04 persen ke level Rp 14.010 per dolar AS.
Analis dari PT Valbury Sekuritas Indonesia Suryo N mengatakan, penguatan IHSG dan rupiah masih dipicu sentimen dari perang dagang AS-Cina menyusul kesepakatan perdagangan fase satu, diperkiran masih memberikan dukungan positif untuk pasar terutama pasar global.
Baca Juga: Berobat di Puskesmas di Mampang, Tulisannya Nol Rupiah Tapi Kok Bayar?
"Meski faktor dari dalam negeri terbatas, tetapi dampak dari eksternal tersebut dapat mengangkat pasar saham di BEI, diperkirakan indeks acuan IHSG pada perdagangan saham hari ini berpeluang untuk apresiasi kembali," kata Suryo dalam pesan singkatnya, Selasa (17/12/2019).
Sementara itu analis dari PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang menambahkan, katalis penguatan harga Crude Oil sebesar 0,65 persen, Gold 0,05 persen, CPO 1,03 persen, Coal 0,23 persen dan Nikel 0,11 persen berpotensi menjadi faktor pendorong penguatan IHSG dalam perdagangan Selasa ini.
Faktor positif lain pendorong IHSG untuk menguat datang dari menguatnya DJIA 0,36 persen, EIDO 0,64 persen serta penguatan dari Bursa Asia Selasa pagi.
"Mengetahui IHSG berpeluang untuk menguat, kami semakin bersemangat merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Retail, Logam, Coal, Oil, TI dan Infrastruktur untuk perdagangan Selasa ini," kata Edwin.
Baca Juga: Pesan Anies Kepada Kontraktor Rumah Susun DP 0 Rupiah