Suara.com - Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, lebih khusus di level pemuda, tidak terlepas dari perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan bagi mereka. Pengembangan UKM dinilai memiliki potensi yang strategis dalam rangka memenuhi tujuan tersebut.
Oleh sebab itu, Pondok Pesantren Fathul Ulum, Kabupaten Jombang menyelenggarakan Festival Santri Tani Milenial sebagai bagian dari Program DSA Astra International, Minggu (15/12/2019). Acara ini mengangkat tema Peran Pondok Pesantren Dalam Membangun Sosial Ekonomi Masyarakat.
Rizki Hamdani, selaku Ketua Pelaksana Program DSA Astra International, mengatakan bahwa acara ini ada untuk mewujudkan peran pesantren memberdayakan kecakapan wirausaha santri. Utamanya untuk mendorong mereka menjadi wirausaha muda sehingga berguna untuk masyarakat sekitar.
“Tujuan kita bikin festival ini pertama untuk menumbuhkan semangat bertani kepada santri. Kami ingin membekali para santri di bidang kewirausahaan. Selain itu, kami juga ingin menjadi contoh insiator kepada pesantren lainnya untuk menjadi pesantren yang mandiri, melalui pendirian badan-badan usaha. Tujuannya untuk mengadakan kerja sama ekonomi denga masyarakat,” kata Rizki kepada Suara.com.
Baca Juga: Jaring Wirausaha Muda, Kemenpora Gelar Expo Santripreneur 2019
Dalam festival ini, ada sejumlah acara yang ditujukan untuk para pengunjung yang banyak berasal dari kalangan pelajar. Pertama, yaitu Talkshow Interaktif dengan tema 'Peran Pondok Pesantren Dalam Membangun Sosial Ekonomi Masyarakat”. Talkshow ini sendiri menghadirkan Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab, dan pihak PT. Astra International sebagai pembicaranya, serta Aziz Setya Wijaya dari PT. Usaha Desa Sejahtera selaku moderator.
Kedua, yakni Launching KSTM (Kelompok Santri Tani Milenial) se-Kabupaten Jombang, yang merupakan program inisiatif Pondok Pesantren Fathul Ulum. Program itu sendiri tak lepas dari bantuan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, untuk menghimpun aktivitas wirausaha pertanian bagi kaum santri muda.
Selain itu, rangkaian acara lain yang juga turut diadakan di sini di antaranya Field Trip Intergrated Farming System milik PP Fathul Ulum, pameran produk-produk UKM mitra, dan binaan DSA Fathul Ulum Jombang. Tak ketinggalan ada lomba memasak olahan daging bebek antar-PKK, serta photo hunting competition.
Lebih jauh, acara ini diharapkan Rizki membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inovasi di dunia bisnis. Sebab dengan inovasi akan membuat produk tersebut semakin diminati.
“Karena karakteristik masyarakat Indonesia itu konsumtif. Makanya harus kita perbaiki agar jadi punya karakter produktif. Jadi tidak ketergantungan dengan program juga. Kita bisa berinovasi tanpa harus tergabung dalam suatu program,” pungkas Rizki.
Baca Juga: Masyarakat Kulon Progo Ikut Pelatihan Wirausaha Batik