Suara.com - Umumnya berdagang pasti ingin mendapatkan keuntungan dari hasil berjualan. Namun, tidak dengan pasangan suami istri di Gang Peniti I, Jalan Imam Bonjol Pontianak.
Pasangan suami istri bernama Samsul dan Rieska Yulia ini setiap Jumat menyediakan kue dan minuman untuk dinikmati bagi siapa saja yang membutuhkan tanpa dipungut bayaran alias gratis.
Samsul dan Rieska Yulia menamai warungnya dengan nama Warung Gratis. Warung gratis sudah mereka operasikan sejak Agustus 2019 lalu atas dorongan salah seorang teman.
Sebelum membuat warung gratis, mereka sebenarnya juga sudah rutin berbagi makanan ke sejumlah masjid di Kota Pontianak.
Baca Juga: Ratusan Warga Berebut Sedekah
“Awalnya sekadar hobi. Dari dulu memang suka berbagi ke masjid, cuma tidak saya ekspos. Kemudian ada kawan yang menyarankan supaya kegiatan ini diekspos. Bukan dengan niat riya, tetapi barangkali ini bisa jadi inspirasi untuk kawan-kawan lainnya yang kepengen melakukan kegiatan serupa,” kata Rieska.
Rieska menceritakan, ide membuka warung gratis ini berawal dari kegemarannya berbagi terhadap sesama. Ia mengungkapkan, kebiasaan berbagi itu ia warisi dari orang tuanya yang juga senang berbagi.
Sejak awal membuka warung gratis, animo masyarakat diakui Rieska cukup tinggi. Bahkan, tak jarang pula masyarakat yang hendak membayar makanan yang mereka sediakan.
Namun, dengan halus pasutri itu menolak uang yang hendak dibayarkan oleh masyarakat. Ketika ada yang tetap memaksa untuk membayar, uang tersebut mereka masukkan ke kotak donasi yang mereka tempatkan di pojok warung gratis.
“Kepengen cari berkah saja. Mengajak kawan-kawan melakukan kegiatan yang bermanfaat. Harapannya, pengen menularkan ini kepada kawan-kawan di sekitar kita supaya mereka tergerak juga,” imbuhnya.
Baca Juga: Sedekah Online, Ketua DMI: Masak Masih Pakai Kotak Amal
“Alhamdulillah jauh dari kata bangkrut. Justru dengan warung gratis ini saya dan suami merasa senang sekali. Kalau ada yang mau bayar, kita sediakan boks dari Rumah Zakat. Dalam kurun waktu beberapa lama, boks itu kami serahkan lagi ke Rumah Zakat,” tukasnya.
Rieska dan sang suami juga bergabung dengan komunitas peduli anak-anak, yakni Sayang Pontianak. Di komunitas ini, mereka juga rutin bersedekah makanan kepada anak-anak asuh sejak setahun lalu.
Bukan hanya setiap Jumat, anak-anak asuh tersebut rutin mereka santuni lebih dari satu kali dalam sepekan. Khusus untuk Jumat ini saja, terhitung sebanyak 135 boks nasi yang mereka salurkan ke rumah-rumah anak asuh.
“Kebetulan saya kan usaha katering. Setiap Sabtu itu saya off. Kalaupun ada yang pesan setiap Sabtu, ya tetap saya layani. Nah, keuntungan dari itulah yang saya sumbangkan untuk anak-anak tersebut,” tandasnya.
Karena tak ingin menutup pintu kebaikan bagi orang lain, lanjut Rieska, warung gratis pun terbuka bagi siapa saja yang ingin berdonasi.
Bukan hanya dalam bentuk uang, donasi juga bisa berupa makanan jadi seperti aneka kue tradisional, nasi lengkap, minuman atau bahkan bahan makanan mentah.
“Saya yakin anak-anak yang hari ini menikmati makanan suatu saat akan jadi penerus warung gratis. Dalam benak mereka, di masa depan pasti juga ingin berbagi kepada sesama. Semoga,” pungkasnya.
Berita ini sebelumnya dimuat Kalbarupdates.com jaringan Suara.com dengan judul "Warung Gratis: Ambil Secukupnya, Bayar dengan Doa"