Bank DKI telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp 1,4 triliun atau meningkat 25,2% dibandingkan periode September 2018 sebesar Rp 1,1 triliun.
Dana Pihak Ketiga Bank DKI di kuartal III tercatat sebesar Rp 38,7 triliun didorong oleh pertumbuhan Tabungan sebesar 12,0% sebesar Rp 8,3 triliun per September 2019 dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 7,4 triliun.
Adapun realisasi total kredit dan pembiayaan sebesar Rp 29,5 triliun per Juni 2019 atau tumbuh 5,9 % dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 27,9 triliun.
“Bank DKI terus mendorong peningkatan penyaluran kredit, terutama kepada sektor UMKM di DKI Jakarta,” ujar Sigit.
Baca Juga: Kemudahan dalam Kredit Online, Akankah Masyarakat Semakin Konsumtif?
Selain itu, pertumbuhan kredit Bank DKI didorong oleh kredit pada segmen UMKM yang tumbuh sebesar tumbuh 18,0% secara tahunan, dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,3 triliun
Pertumbuhan Kredit Segmen UMKM tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit mikro yang mencatatkan pertumbuhan 33,3%, dimana per Juni 2019 tercatat sebesar Rp 843 miliar.
Hal ini sejalan dengan strategi Bank DKI dimana penyaluran kredit kepada UMKM menjadi fokus utama untuk dikembangkan mengingat segmen UMKM yang merupakan sektor ekonomi yang prospektif dan aman serta dalam rangka mendukung program kerja Pemprov DKI Jakarta.
Berbagai program percepatan penyaluran kredit UMKM khususnya kredit mikro telah dan akan terus dilakukan hingga saat ini.
Seperti pada tanggal 25 Juli 2019 lalu, Bank DKI telah melakukan penandatanganan perjanjian kredit mikro secara massal kepada total 250 peserta program Pengembangan Ke wirausahaan Terpadu atau PKT, yang diwakili oleh 40 wirausahawan dalam acara Business Matching bersama Pemprov DKI Jakarta dan Otoritas Jasa Keuangan.
Baca Juga: Jokowi Minta Pemda Dorong Rakyatnya Menabung dan Banyak Kredit
Sigit juga menambahkan dari sisi Dana Pihak Ketiga, dana tabungan menunjukkan pertumbuhan yang baik sebesar 15,9% dari semula tercatat sebesar Rp 8,1 triliun menjadi sebesar Rp 9,4 triliun pada akhir Juni 2019.