Suara.com - Kursi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini kosong selepas Ari Askhara dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir akibat menyelundupkan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Dengan dipecatnya Ari Askhara dari pucuk pimpinan Garuda Indonesia, muncul usulan Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan agar dijadikan Dirut Garuda Indonesia.
Dilansir Moneysmart.id, di media sosial, netizen menjagokan Susi Pudjiastuti yang selain pernah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, juga memiliki maskapai Susi Air.
Selain itu, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan juga disebut layak menggantikan Ari Askhara.
Baca Juga: Terseret Kasus Ari Askhara, Semua Direksi Garuda Diberhentikan Sementara
Beredarnya nama-nama calon Direktur Utama Garuda tersebut, dinilai oleh Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus bisa mempengaruhi laju harga saham Garuda Indonesia.
Respons positif terhadap sosok pemimpin baru Garuda bisa mendongkrak harga saham perusahaan pelat merah itu.
Apalagi, sepanjang pekan lalu harga saham Garuda telah terkoreksi hingga 10,37 persen akibat ulah pimpinannya.
“Karena seorang pemimpin akan menjadi tolok ukur sebuah perusahaan apakah akan mengalami pertumbuhan atau tidak,” kata Nico.
Secara analisa teknikal, saham Garuda Indonesia pada perdagangan sepekan mendatang berpotensi bergerak di rentang antara level Rp 462 per saham hingga Rp 495 per saham.
Baca Juga: Beredar Video Ari Askhara Tak Akan Mundur dari Garuda Indonesia
Namun, Nico menyarankan investor untuk memilih saham lain dengan prospek yang lebih baik jika tidak berani mengambil risiko penurunan yang lebih dalam.