Dorong Pertumbuhan Ekonomi di 2020, Kebijakan BI Bakal Lebih Luwes

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 10 Desember 2019 | 09:00 WIB
Dorong Pertumbuhan Ekonomi di 2020, Kebijakan BI Bakal Lebih Luwes
Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guna mendorong pertumbuhan ekonomi di 2020, arah kebijakan Bank Indonesia (BI) akan tetap longgar dan akomodatif.

Hal tersebut dirasa perlu dilakukan di tengah bayang-bayang dampak dari perlambatan ekonomi global terhadap ekonomi domestik.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Endy Dwi Tjahjono mengatakan, BI juga akan tetap mempertimbangkan data-data ekonomi terbaru untuk membuka ruang penurunan suku bunga acuan pada 2020, setelah tahun ini bank sentral empat kali memberikan pelonggaran suku bunga.

"Stance (arah) 2020 kita tetap akomodatif," ujar Endy Dwi Tjahjono di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (10/12/2019) kemarin.

Baca Juga: Bank Indonesia Ungkap Zakat dan Infak Orang Indonesia Masih Rendah

Jika dibutuhkan pelonggaran kembali suku bunga acuan, kata Endy, maka Bank Indonesia tidak akan ragu untuk melakukan penyesuaian.

"Kalau mengatakan suku bunga masih turun, tetap data-dependent. Kalau memang perlu diturunkan, akan diturunkan. Stance masih longgar," kata Endy.

Sepanjang 2019 Bank Indonesia telah agresif memangkas suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate dengan akumulasi sebesar 100 basis poin (satu persen) menjadi lima persen.

Di tahun ini Bank Indonesia juga mengkombinasikan pelonggaran kebijakan moneter dengan kebijakan makroprudensial, diantaranya dengan menurunkan Giro Wajib Minumum (GWM), memangkas uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan menaikkan rasio Pembiayaan terhadap Pendanaan (Loan to Funding Ratio/LFR) untuk menyuntik likuiditas ke perbankan.

Pada 2020, lanjut Endy, Bank Indonesia tetap akan mengandalkan seluruh amunisinya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, selain kebijakan moneter suku bunga acuan.

Baca Juga: Bank Indonesia Pesimis soal Pertumbuhan Ekonomi, Sri Mulyani Buka Suara

Kebijakan moneter bukanlah satu-satunya jurus bank sentral dalam menggerakkan roda perekonomian. Bank Indonesia menjamin masih memiliki sejumlah instrumen lain untuk memberikan stimulus terhadap perekonomian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI