Suara.com - Investor emas berjangka merespon ketidakpastian atas perundingan perdagangan AS-China yang menjadi pusat perhatian menjelang tenggat waktu 15 Desember untuk batas tarif baru AS. Harga emas berjangka tercatat lebih tinggi pada akhir perdagangan hari Senin (9/12/2019).
Sementara emas putih, palladium melonjak ke rekor tertingginya 1.900 dolar AS per ounce pada hari Senin. Kenaikan ini merupakan level tertinggi sepanjang masa dari sebelumnya 1.898 dolar AS per ounce atau naik 0,19 persen.
"Palladium memiliki latar belakang fundamental yang sangat kuat dengan pasokan yang langka dan pertumbuhan permintaan yang meningkat," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities seperti mengutip cnbc.com Selasa (10/12/2019).
Palladium telah naik hampir 50 persen sepanjang tahun 2019 karena tekanan pasokan yang berkelanjutan, dan terus-menerus memecahkan rekor, meskipun sektor otomotif global melemah.
Baca Juga: Hore! Pilihan Logam Mulia Lewat Daring Makin Beragam
"Regulasi emisi (gas buang) yang semakin ketat secara global meningkatkan palladium pada autokatalis untuk mobil bertenaga bensin," kata Ghali.
"Ada harapan luas bahwa harga spot (palladium) menuju 2.000 dolar AS dan pasar saat ini tampaknya berada di jalan satu arah," kata analis INTL FCStone Rhona O'Connell.
Di tempat lain, emas spot naik 0,12 persen menjadi 1.461,15 dolar AS per ounce. Emas berjangka AS ditutup turun 0,2 persen pada 1.464,9 dolar AS.