Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo berulang kali menyebutkan komitmennya untuk membangun pertanian modern berbasis manajemen teknologi informasi yang kuat. Komitmen tersebut sudah mulai menampakkan hasil.
Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), saat ini sudah memiliki model percontohan Agriculture War Room (AWR), yang nantinya akan digunakan sebagai model di kantor pusat Kementan maupun Agriculture Operational Room (AOR) yang akan dibangun di seluruh wilayah Indonesia.
"AWR adalah strategi baru Kementan untuk membangun pertanian kita melalui pendekatan digital, dan sekaligus membawa kita ke Pertanian 4.0," ungkap Syahrul, saat mengunjungi AWR Balitbangtan, di Kampus Penelitian Pertanian, Cimanggu, Bogor, pada Kamis (12/5/2019) pagi.
Menurutnya, AWR akan menjadi pusat pembangunan pertanian yang secara langsung akan dipantau dan dikendalinya oleh dirinya bersama tim. Nantinya, AWR terkoneksi dengan AOR yang tersebar di semua wilayah Indonesia, dari tingkat provinsi hingga kecamatan.
Baca Juga: Menteri Pertanian Blusukan ke Pasar Tani Kementan
"Setiap war room di daerah akan memiliki kamera CCTV, sehingga kita bisa memantau langsung kegiatan di lapangan. Ini penting dilakukan karena semua pembicaraan kita tentang pertanian harus dilakukan di lapangan," beber Syahrul.
Balitbangtan selaku penanggung jawab desain AWR telah menyiapkan model percontohannya. Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry menjelaskan, semua war room dari pusat hingga daerah nanti harus dipastikan terkoneksi dengan baik.
"Untuk bisa mengkoneksikan semua war room, perlu melibatkan semua unit kerja baik di pusat, provinsi, sampai kecamatan," sebut Fadjry.
Dengan terkoneksinya war room di seluruh wilayah, maka pemerintah pusat akan lebih mudah memantau kegiatan pembangunan pertanian di daerah. Untuk mempermudah pemantauan, setiap war room di daerah akan dipasang kamera yang dilengkapi teknologi pencitraan.
"Bisa dibayangkan betapa besarnya big data yang kita miliki. Dengan kamera pencitraan berkualitas tinggi, kita bisa mengetahui berapa luas tanah. Kita juga bisa memprediksi pupuk yang dibutuhkan dan luas tanam. Akurasinya cukup bagus dan kita bisa memantau menit per menit," ucapnya.
Baca Juga: Kementan Raih Dua Penghargaan Perak SNI Award 2019
Konsep war room ini juga terintegrasi dengan program Konstra Tani. Program yang merupakan kependekan dari Komando Strategis Pembangunan Pertanian itu merupakan gebrakan Syahrul.