Sri Mulyani Terus Dalami Kasus Harley Selundupan di Garuda Indonesia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 06 Desember 2019 | 08:38 WIB
Sri Mulyani Terus Dalami Kasus Harley Selundupan di Garuda Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Bea Cukai masih terus menyelidiki SAS yang membawa motor Harley yang diselundupkan lewat pesawat Garuda Indonesia.

Motif SAS masih terus diselidiki, mengingat SAS disebut-sebut tak menyukai motor gede atau Moge. Diduga SAS hanya pasang badan melindungi pemilik sesungguhnya.

"Kami masih dalam proses terus melakukan penyelidikan terhadap motif awal, dan apakah betul yang bersangkutan (SAS) memang yang memiliki atau melakukan atas nama pihak lainnya," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (5/12/2019) kemarin.

Menkeu menyebut soal itu menjadi salah satu pusat penyelidikan dan pemeriksaan Bea Cukai.

Baca Juga: Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara Dipecat, Kemenhub Bongkar Data Manifest

"Kita juga melihat beberapa transaksi keuangan yang dalam hal ini bisa ditengarai memiliki hubungan terhadap inisiatif untuk membeli dan membawa motor itu ke Indonesia," sambung Sri Mulyani.

Untuk diketahui, kkibat dari hal itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dipecat oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Pencopotan ini ihwal dari kasus penyelundupan barang mewah selundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.

"Dengan ini saya akan memberhentikan Direktur Utama Garuda," kata Erick Thohir dalam Konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Kendati demikian, pelepasan jabatan Ari Askhara terlebih dahulu menunggu proses RUPS, karena Garuda merupakan salah satu perusahan terbuka.

Baca Juga: Garuda Indonesia Pasrah Ari Askhara Dipecat Erick Thohir

"Dan tentu proses dari ini prosedurnya lagi mengingat Garuda perusahaan terbuka," ucapnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI