Sudjiwo Tedjo Sindir 20.000 Ton Beras Turun Mutu Milik Bulog

Selasa, 03 Desember 2019 | 16:12 WIB
Sudjiwo Tedjo Sindir 20.000 Ton Beras Turun Mutu Milik Bulog
Sujiwo Tejo.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Budayawan Sudjiwo Tedjo menanggapi persoalan 20 ribu ton beras yang bakal dibuang Bulog karena sudah mengalami penurunan mutu.

Melalui kicauan yang diunggahnya pada Selasa (3/12/2019), Sudjiwo Tedjo menyindir 20 ribu ton beras itu dengan kerupuk.

Bagi dirinya untuk persediaan kerupuk saja, Sudjiwo Tedjo harus berdasarkan pada data apalagi urusan beras.

"Di negeri Jancukers bahkan stok kerupuk rambak pun harus based on data kebutuhan badogan rakyat. Apalagi beras," tulis akun Twitter @sudjiwotedjo.

Baca Juga: Duh, Bulog Pasarkan 20.000 Ton Beras Kualitas Rendah

Ia lantas membandingkan persediaan kerupuk miliknya dengan 20 ribu ton beras Bulog yang mengalami penurunan mutu.

"Tak boleh sampai rusak 20 ribu ton beras impor di gudang karena gak terbadog," ujar Sudjiwo Tedjo.

Sudjiwo Tedjo juga mengunggah foto sebungkus kerupuk rambak dengan ukuran besar.

Sudjiwo Tedjo menanggapi 20 ribu ton beras impor yang turun mutu (twitter @sudjiwotedjo)
Sudjiwo Tedjo menanggapi 20 ribu ton beras impor yang turun mutu (twitter @sudjiwotedjo)

Sebelumnya, warganet membuat tagar #TangkapEnggar karena mempermasalahkan 20 ribu ton beras yang bakal dibuang Bulog karena sudah mengalami penurunan mutu. Mereka menilai kebijakan impor beras di masa Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita tidak tepat.

Berdasarkan pantauan Suara.com, tagar #TangkapEnggar masuk ke trending topic Twitter sejak Selasa (3/12/2019) dini hari. Warganet telah membuat 16 ribu kicauan dengan menyertakan hastag itu hingga Selasa pagi.

Baca Juga: Bulog Minta Duit buat Buang Beras, Sri Mulyani Masih Pikir-pikir

Perum Bulog sampai meminta Kementerian Keuangan RI mengalokasikan dana anggaran untuk kebijakan disposal stock atau pembuangan beras yang sudah mengalami penurunan mutu.

Untuk ketahui, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) melepas beras disposal atau turun mutu ke pasar sebanyak 20.000 ton. Pelepasan beras ini untuk mengurangi pasokan beras yang telah lama ditimbun di gudang.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, meskipun turun mutu, tetapi beras tersebut masih digunakan sebagai bahan pengolahan makanan lainnya.

"Beras tersebut masih memiliki manfaat dengan melakukan pengolahan penukaran, penjualan dibawah HET, serta dihibahkan untuk bantuan kemanusiaan," kata Budi di Kantornya, Selasa (3/12/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI