Sri Mulyani Geram Banyak Pejabat Nyambi Jadi Makelar

Selasa, 03 Desember 2019 | 12:29 WIB
Sri Mulyani Geram Banyak Pejabat Nyambi Jadi Makelar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, mesti perkembangan teknologi semakin canggih tapi praktik kotor di negara ini masih saja sering ditemui. Apalagi praktik-praktik tersebut kerap terjadi jika bersinggungan dengan urusan birokrasi di banyak lembaga.

"Teman-teman di Kementerian Keuangan kalau Anda sudah punya semuanya sudah pakai online semuanya harusnya nggak dateng (ke kantor), tapi di Indonesia tuh banyak orang yang profesinya memang makelar," kata Sri Mulyani dalam acara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Maka dari itu dirinya berpesan kepada seluruh jajarannya untuk tidak cepat puas dalam membuat sistem yang baik, demi menghindari praktik-praktik makelar.

Dengan sistem yang baik menurut Sri Mulyani, dapat menghilangkan profesi makelar yang selama ini membuat urusan birokrasi menjadi ladang korupsi.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Kemenkeu Sudah 15 Tahun Perangi Korupsi, Hasilnya?

"Saya minta Kementerian Keuangan jangan mudah puas, kalau saya sudah ada sistemnya ini berarti saya untuk menghalangi korupsi sudah nggak ada dong kalau ada korupsi dollar to get, Ya kita harus terus-menerus memperbaiki sistem," papar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan, peringatan hari anti korupsi di lingkungan Kemenkeu diselenggarakan untuk membangun komitmen dan membangkitkan semangat anti korupsi sebagai wujud pelaksanaan dari nilai-nilai Kemenkeu khususnya nilai integritas di segenap jajaran pegawai Kemenkeu.

"Peringatan ini juga bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada pegawai Kemenkeu untuk mencegah perilaku korupsi, serta sikap saling mengingatkan sesama pegawai Kementerian Keuangan akan bahaya korupsi," kata Suryo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI