Suara.com - Meski terus dihantam pelaku usaha ritel modern yang memiliki modal lebih besar dan lokasi yang lebih strategis. Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti warung tradisional tetap menjadi favorit bagi masyarakat untuk melakukan transaksi, karena dianggap mudah dijangkau dengan harga yang biasanya tak kalah ekonomis.
Di sisi lain, warung tradisional kerap mengalami sekelumit persoalan karena dampak dari distribusi barang atau supply chain. Para retailer seperti toko grosir dan warung tradisional sering kali mendapatkan barang dengan harga yang lebih mahal, karena memperoleh barang dari tangan ketiga dan seterusnya.
Belum lagi persoalan distribusi logistik yang pastinya membutuhkan biaya lebih, seperti tenaga antar dan transportasi barang, sehingga produk yang diterima sudah mengalami kenaikan dari tambahan biaya lainnya.
Ralali dalam hal ini memfasilitasi pelaku UMKM, termasuk warung tradisional dan grosiran, dengan memberikan kenyamanan transaksi dan layanan berbasis teknologi terdepan.
Baca Juga: Sasar Segmen Bisnis UMKM, HP Luncurkan Printer Terbaru
Ketersedian stok usaha lengkap dan terkurasi sesuai kebutuhan berbagai macam usaha, kualitas produk yang ada di aplikasi Ralali terjamin serta harga yang transparan layanan fintech untuk pengembangan usaha dan layanan logistik untuk perluasan usaha, semua terus dikembangkan demi kepuasan pelaku UMKM.
“Biasanya pemilik warung itu mengeluhkan ketersediaan produk dan cara pembayaran. Keresahan di lapangan kami respon dengan menyediakan beragam jenis produk dari sejumlah principal besar yang terpercaya. Ditambah dengan kemudahan pembayaran seperti bon gantung bagi Sahabat Ralali (pembeli) yang melakukan pemesanan ulang di aplikasi Ralali.com,” jelas Raditya Danu Wardhana, VP of Business & Transformation Ralali.com dalam keterangannya, Selasa (3/12/2019).
Sebagai B2B platform, Ralali saat ini memfokuskan diri untuk membantu para pelaku ritel grosir dan warung tradisional melalui lini bisnis BIG (Business Innovation Group) Mart yang memfokuskan diri untuk memenuhi kebutuhan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dan 3C (Computer, Communications, & Consumers Electronics).
Berbagai produk dengan harga bersaing dari principal seperti RoseBrand, OT Store, Mayora, P&G, MEG Cheese, BULOG, Canon, SHARP hingga EPSON tersedia di dalam aplikasi Ralali.
Dengan membentuk tim yang bekerja offline-to-online (O2O), Ralali dapat lebih menjangkau warung dan grosiran melalui edukasi, asistensi dan literasi digital untuk bertransaksi di Ralali secara langsung. Cara yang dilakukan tim BIG Mart juga berbeda dengan sales marketing pada umumnya. Tim BIG Mart melakukan pendekatan (canvassing) dengan menanyakan kendala dan masalah yang dihadapi warung-warung tersebut.
Baca Juga: Bunga Rendah, UMKM Didorong Pinjam KUR untuk Kembangkan Usaha
Cara ini lebih efektif ketimbang menawarkan produk secara langsung, karena Ralali memiliki beragam fitur yang sudah dipersiapkan untuk menjawab seluruh persoalan yang dialami pelaku ritel grosir dan warung tradisional.