Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merasa geram dengan kondisi perusahaan-perusahaan BUMN. Pasalnya, banyak, BUMN-BUMN yang membentuk anak usaha tak berlandasan dan malah membuat buntung BUMN induk.
Maka dari itu, pihaknya akan kembali mengkaji kembali keberadaan anak usaha. Selain itu, bekas Ketua INASGOC ini juga akan menilai kembali BUMN-BUMN.
Bahkan, ia tak segan-segan bakal menghapus BUMN tersebut jika dalam penilaian selalu membuat kerugian.
"Ya bisa aja. saya rasa dengan jumlah BUMN 142 dan anak cucunya saya rasa lebih baik mana? kan tadi juga sudah saya sampaikan dari Rp 210 triliun keuntungan 70 persen hanya 15 perusahaan, yang lain seperti apa? lebih baik kita lebih kecil lebih sehat tapi lebih cepat," kata Erick saat ditemui di Komplek Parlemen DPR, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Baca Juga: BUMN Seenaknya Bentuk Anak Usaha, Erick Thohir Bakal Buat Aturan Main
Terkait dengan Peraturan Menteri pembentukan anak usaha tersebut, Erick mengaku baru akan merumuskan. Nantinya, ia bersama Menteri Keuangan hingga Presiden akan duduk bareng menilai anak usaha BUMN tersebut.
Namun begitu, menurutnya tak semua anak usaha BUMN membuat induknya makin rugi, terdapat beberapa anak usaha yang justru malah menguatkan bisnis induk usahanya.
"Jadi Permen (peraturan menteri) ini lebih mengunci bagaimana kalau ada penerbitan atau pembentukan usaha itu harus ada alasannya. Saya tidak mau feodal, istilahnya memberhentikan atau apa. Tapi penting nanti kami duduk dengan Menkeu nanti di ratas bersama presiden bisa bicarakan solusi," ucap dia.
Sebelumnya, Erick Thohir akan menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) untuk para perusahaan BUMN agar tak sembarangan membuat anak usaha.
"Rencananya dalam waktu dekat kita akan terbitkan Permen terkait pembentukan ataupun cucu perusahaan," kata Erick Thohir dalam rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI.
Baca Juga: Erick Thohir Lapor DPR, dari 142 BUMN Hanya 15 yang Rajin Setoran
Erick mengatakan, Permen tersebut sangat penting untuk diterbitkan karena memang saat ini banyak sekali perusahaan BUMN yang memiliki anak usaha.