Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ternyata tak begitu mengetahui keberadaan PT PANN, hal tersebut terkuak saat rapat kerja antara Sri Mulyani dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Padahal PT PANN sendiri merupakan salah satu BUMN yang mendapat suntikan modal berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Sri Mulyani.
Sri Mulyani lantas melanjutkan pembicaraannya, dengan menyebut bahwa PT PANN adalah singkatan dari Pengembangan Armada Niaga Nasional.
"Saya juga baru denger sih Pak. Tapi ternyata dia sudah mendapatkan SLA (subsidiary loan agreement) dan artinya penerusan tunjangan yang saat ini dikonversi menjadi ekuitas," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: BUMN Seenaknya Bentuk Anak Usaha, Erick Thohir Bakal Buat Aturan Main
PANN Multi Finance sendiri dulunya bernama Pengembangan Armada Niaga Nasional. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembiayaan kapal.
PANN sendiri diajukan mendapatkan alokasi PMN non tunai Rp 3,76 triliun untuk pembayaran konversi pokok utang subsidiary loan agreement (SLA). BUMN ini mengantongi izin agar utang SLA itu diselesaikan dengan PMN.
"BUMN-nya sih lama pak. Tapi engga populer. Pak Misbakun dan saya sama-sama engga pernah denger itu pak," kata Sri Mulyani.
PT PANN didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1974 tentang Penyertaan Modal Negara untuk Pendirian Perusahaan di bidang Pengembangan Armada Komersial Nasional.
Pendirian PT PANN (Persero) juga menjadi mandat Rencana Pembangunan Lima Tahun atau Repelita II. Dokumen Repelita II menyatakan, pemerintah membentuk sebuah BUMN yang bertanggung jawab untuk membiayai dan mengembangkan armada komersial nasional.
Baca Juga: Erick Thohir Lapor DPR, dari 142 BUMN Hanya 15 yang Rajin Setoran
PT PANN (Persero) memantapkan strateginya dengan membentuk cross sektoral holding dan spin off sektor usaha strategis yakni usaha pembiayaan kapal, shipping, shipyard, manajemen perkapalan, pialang asuransi kapal sehingga PANN (Persero) berdiri menjadi perusahaan holding.