Suara.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar bisa mengembangkan usahanya menjadi besar.
Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Kemenkop dan UKM Iman Pribadi mengatakan, KUR sendiri saat ini bunganya sudah cukup rendah yakni sebesar 6 persen.
Dengan bunga KUR yang rendah ini, diharapkan menjadi peluang bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dan bisa bersaing.
"Industri seperti perbankan, penjaminan dan lainnya harus bisa berkolaborasi, sehingga produk-produk unggulan bisa berorientasi di pasar global. Integrasi UMKM juga diperlukan agar UMKM bisa punya daya saing dan berorientasi global bagaimana bisa menjadi pemain dunia," ujar Imam dalam Seminar Nasional Arah Pembiayaan UMKM Pasca PBl 17/2015 di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Baca Juga: Pemerintah Paksa Perbankan Turunkan Suku Bunga KUR?
Selain itu, Imam juga meminta sektor UMKM untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan digital dalam memasarkan produknya.
Apalagi UMKM merupakan sektor yang paling kuat atau tulang punggung perekonomian nasional untuk dapat tumbuh.
"Harus ada program pemberdayaan UMKM. Dengan ini UMKM bisa menjadi koperasi dan UMKM yang modern, dan mengarah digital di tengah revolusi industri 4.0," tutur dia.
Sementara itu, Assistant VP Economic Research BRI Eddy Tri Wibowo menyatakan, saat ini layanan KUR perseroan telah bisa dijangkau di seluruh Indonesia.
Sehingga, para UMKM dapat mudah mengajukan KUR dan mengembangkan usahanya.
Baca Juga: KUR Turun Jadi Enam Persen, Subsidi Pemerintah Tetap
"BRI mulai bergerak jaringan dari Sabang hingga Merauke. Dengan jumlah tenaga pasar lebih dari 34 ribu org untuk kerja menggarap segmen UMKM ini. BRI mulai bergerak mulai dari jaringan yang merata. Jadi, bank-bank masih sangat mungkin untuk tumbuh dari sektor UMKM, tapi masalahnya di jaringan. Kalau jaringan luas pasti tercapai," pungkas dia.