“Kami berkomitmen mendukung pembangunan pasar modal yang berkelanjutan, BEI telah bergabung dengan Sustainable Stock Exchange Initiative, perkumpulan bursa-bursa dunia yang menitikberatkan pada program-program keuangan berkelanjutan,” ujar Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi.
“Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Oleh karena itu penting agar lembaga jasa keuangan (LJK) mulai mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko-risiko iklim dan peluang di dalam masa transisi menuju ekonomi rendah karbon dan ramah lingkungan ini,” tambah Focal Point Sekretariat IKBI mewakili WWF-Indonesia, Rizkiasari Yudawinata.
“Dengan bergabung di IKBI, yang didirikan oleh delapan bank dan WWF-Indonesia pada tahun 2018, bank-bank dapat memanfaatkan plaform yang ada untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan terkait integrasi lingkungan, sosial dan tata kelola (LST), memperluas peluang bisnis yang menerapkan prinsip keberlanjutan dan memfasilitasi dialog dengan para pemangku kepentingan seperti regulator, investor, dan lainnya,” katanya lagi.
Lebih dari 100 peserta perwakilan LJK, pemerintah, swasta, dan CSO bergabung dalam seminar ini. Berbagai narasumber strategis dan ahli keuangan berkelanjutan yang terlibat dalam seminar antara lain ACTIAM, Asia Sustainable Finance Initiative, Bank Syariah Mandiri, BNP Paribas Indonesia, HSBC Indonesia, Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Standard Chartered Indonesia, United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP FI), dan WWF-Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Paksa Perbankan Turunkan Suku Bunga KUR?