Di bawah Grup Metropolitan ini pula, Bapak Ciputra memiliki visi untuk melakukan diversifikasi di bidang teknologi dengan mendirikan Metrodata, yakni sebuah perusahaan yang bergerak bidang bisnis teknologi informasi.
Baru kemudian di tahun 1980-an, Pak Ciputra bersama keluarga mendirikan Grup Ciputra. Proyek perdana Grup Ciputra berada di kawasan barat Jakarta yang dikenal dengan nama CitraGarden City, kemudian merambah ke CitraRaya Tangerang. Ketika era Orde Baru berakhir di tahun 1998, Grup Ciputra mengalami krisis moneter. Namun demikian dengan tetap berpegang teguh pada keyakinannya, didukung jajaran orang kepercayaannya dan tidak lupa berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan YME, Grup Ciputra mampu melepaskan diri dari kesulitan.
Kini, Grup Ciputra telah kembali menemukan momentum kebesarannya dan memiliki pengalaman di 13 bidang usaha, mulai dari pengembang perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, fasilitas rekreasi, pendidikan, kesehatan, agrikultur, telekomunikasi, pusat kesenian, perkebunan, media, telekomunikasi dan informasi digital.
Grup Ciputra juga telah mengembangkan lebih dari 130 proyek yang tersebar di 44 kota di Indonesia. Beberapa proyek monumental dan ikonik yang telah dibangun Pak Ciputra di Indonesia antara lain CitraGarden City Jakarta, CitraLand Surabaya, CitraRaya City Tangerang, CitraIndah Jonggol, CitraGran Cibubur, Ciputra World Jakarta, Ciputra World Surabaya, CitraLand City Losari Makassar, Hotel dan Mal Ciputra Jakarta, Hotel dan Mal Ciputra Semarang. Grup Ciputra juga sudah melebarkan sayap bisnisnya ke beberapa negara di Asia yakni Shenyang (China), Jiaxing (China), Hanoi (Vietnam), Kolkata (India) dan Phnom Penh (Kamboja).
Baca Juga: Kenang Mendiang Ciputra, Legenda Bulutangkis: Dia seperti Ayah Buat Saya