Alibaba juga terus menghasilkan pendapatan. Pada kuartal April-Juni 2019, pendapatan Alibaba mencapai 114,92 miliar yuan (US$16,15 miliar), atau naik 42% dari tahun sebelumnya. Ini menjadi bukti bahwa ekosistem Alibaba sudah sangat tangguh.
Apa yang diraih Alibaba, menurut Ekonom Piter Abdullah, karena manajemen Alibaba memiliki visi yang sangat jelas dan kemudian juga dieksekusi dengan sangat baik. Alibaba juga tidak bergantung pada figur, namun pada kepemimpinan manajerial yang profesional.
Seluruh rangkaian keberhasilan manajemen Alibaba ini menciptakan track record yang membuat mereka sangat dipercaya. Kepercayaan ini selanjutnya berpengaruh kepada pihak eksternal yang kemudian meyakini apapun yang dilakukan oleh Alibaba akan berhasil.
"Dengan keyakinan itu investor mau berinvestasi di Alibaba," ucap Piter.
Baca Juga: NTT Ltd Umumkan Tiga Startup Pemenang Terinspiratif di Asia Tenggara
Di sisi lain, kata Piter, faktor kepemimpinan selalu berperan dominan di semua organisasi khususnya di sebuah perusahaan. Pemimpin yang baik tidak saja mampu memaksimalkan semua resources organisasi, tapi juga bagaimana dia mempersiapkan sistem agar organisasi menjadi tidak bergantung kepada seorang pemimpin.
"Termasuk juga mempersiapkan sistem suksesi yang menjamin tidak terputusnya kepemimpinan yang baik di organisasi, seperti Alibaba," ujar Piter.
Indonesia sudah punya beberapa unicorn dan satu decacorn, didukung oleh pasar lumayan besar, Indonesia akan mampu menciptakan raksasa-raksasa perusahaan digital. Syaratnya dukungan environment yang kondusif yang harus diciptakan oleh otoritas atau pemerintah.
"Pasar yang besar tidak akan mampu mendorong industri digital kalau tidak diikuti dengan daya beli yang cukup tinggi," tegasnya.
Baca Juga: Gojek Xcelerate Latih 10 Startup yang Semua Foundernya Perempuan