Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir telah mengusulkan tiga kandidat untuk mengisi Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Pernyataan Erick disampaikan melalui Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
Menurutnya, salah satu kandidat yang diusulkan Erick Thoir ke Presiden Joko Widodo adalah mantan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara.
"Siapapun dipilih pasti bagus. Rudiantara (salah satunya). Ada tiga lah yang kami usul tapi banyak direksi lain juga kami usulkan," kata Arya di Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Baca Juga: Ramai Bongkar Pasang Direksi dan Komisaris BUMN, IHSG Dibuka Menguat
Namun begitu, lagi-lagi Arya menyebut bahwa kepastian Rudiantara menjadi Bos PLN menunggu Menteri Erick Thohir kembali ke tanah air.
Selain itu, Arya juga tak bisa memastikan kemungkinan ada petahana yaitu Sripeni Inten Cahyani yang kini menjadi Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN menjadi salah satu kandidat Bos PLN.
Kendati demikian, Arya meyakini akan perombakan pada jajaran Direksi dan Komisaris PLN.
"Kita lihat lah pasti ada perombakan. Tiga yang diusulkan hebat semua. Pokoknya kita usulkan yang bagus-bagus biar Pak Jokowi nyaman enak milihnya," ucap dia.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui sebentar lagi Rudiantara bakal dilantik sebagai Direktur Umum Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Baca Juga: Anggota BUMN Harus Keluar Parpol, Emil Salim: Harusnya Kabinet Juga
"Mudah-mudahan (Rudiantara) segera dilantik," ujar Pramono di kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Diketahui, jabatan Dirut PLN belum terisi seusai mundurnya Sofyan Basir. Saat ini PLN dipimpin oleh Plt Dirut PT PLN Sripeni Inten Cahyani.
Pramono mengaku sudah menandatangi hasil Tim Penilai Akhir terkait penunjukkan Rudiantara sebagai Dirut PLN. Kini, kewenangan penunjukan Rudiantara sebagai bos perusahaan pelat merat ini berada di angan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Mudah-mudahan segera dilantik. Yang jelas saya sudah tandatangan. Sudah selesai. Bolanya di Menteri BUMN," ujarnya.