Suara.com - Perusahaan e-commerce asal China Alibaba Group Holding Limited (BABA) resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Saham Hong Kong.
Saham-saham Alibaba Group yang terdaftar di Hong Kong akan sepenuhnya bisa dipertukarkan (fungible) dengan ADS Alibaba di New York Stock Exchange (NYSE).
"Hari ini, kami merasa bangga dapat berada bersama 10 pelanggan dan mitra kami dari Ekonomi Digital Alibaba, yang mewakili empat benua dan delapan negara, pada seremoni yang menandai titik awal dari perdagangan saham kami di Hong Kong Stock Exchange," ujar Executive Chairman dan Chief Executive Officer Alibaba Group, Daniel Zhang dalam keterangannya, Selasa (26/11/2019).
Di tahun 2014, saat Alibaba melantai di NYSE, sejumlah mitra bisnis dan ekosistem digitalnya diundang untuk meresmikan perdagangan saham Alibaba dilantai bursa, merayakan dan berbagi momen penting ini dengan perusahaan.
Baca Juga: Suasana Jelang Pemecahan Rekor Festival Belanja Global 11.11 di Alibaba
Sepuluh pelanggan dan mitra yang hadir pada peresmian hari ini merupakan mereka yang telah berinteraksi dengan berbagai elemen dalam ekonomi digital dan ekosistem Alibaba, mulai dari Taobao, Alipay, AliCloud, Fliggy, Lazada, Tmall dan AliExpress, dengan berbagai latar belakang mulai dari pengguna, penjual, influencer dan pengusaha.
Globalisasi dan diversifikasi Ekonomi Digital Alibaba, serupa dengan kehadiran para mitra pada peresmian IPO Alibaba di NYSE.
Daniel Zhang mengucapkan rasa terima kasih kepada Hong Kong dan Bursa Efek Hong Kong.
"Hari ini, kami merealisasikan ucapan kami lima tahun lalu ketika situasinya memungkinkan, kami akan kembali ke Hong Kong," imbuh Zhang.
Alibaba Group memiliki target untuk melayani lebih dari satu miliar konsumen aktif tahunan dan mencapai lebih dari RMB10 triliun GMV tahunan melalui bisnis konsumennya di Tiongkok dalam lima tahun ke depan.
Baca Juga: CEO Alibaba Daniel Zhang Buka Rahasia Aktivitas Pukul 00 di Singles' Day
Hal ini menjadi fondasi yang solid untuk mencapai target strategis jangka panjang, dimana perusahaan ditargetkan bisa melayani dua miliar konsumen global, memberdayakan 10 juta UMKM menguntungkan di platform-platform Alibaba dan menciptakan 100 juta pekerjaan.
"Kami juga bersyukur menjadi bagian dari era yang didorong oleh inovasi digital ini. Melalui perkembangan internet dan ekonomi digital, kami telah diberikan peluang untuk mewujudkan misi pendirian kami, yaitu untuk ‘mempermudah cara berbisnis di manapun’. Kami ingin menggunakan teknologi digital untuk membantu pelanggan dan mitra kami menyambut era ekonomi digital," tutup dia.