Diminta Gandeng Asing, Pertamina Langsung Bahas Aramco di Depan Ahok

Selasa, 26 November 2019 | 15:28 WIB
Diminta Gandeng Asing, Pertamina Langsung Bahas Aramco di Depan Ahok
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kanan) berbincang dengan Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama (kiri) saat pembukaan Pertamina Energy Forum 2019 di Jakarta, Selasa (26/11).[ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memiliki dua strategi khusus untuk mengoptimalisasi produksi migas dalam negeri.

Pertama untuk memperkuat kapasitas keuangan dan teknis, pemerintah akan mengizinkan Pertamina menggandeng mitra-mitra terpercaya guna meningkat aliran modal ke dalam negeri.

"Jangka pendek kita akan dorong Pertamina untuk cari mitra-mitra di luar untuk meningkatkan aliran modal ke dalam negeri," kata Arifin saat acara Pertamina Energi Forum (PEF) 2019 di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Yang kedua kata mantan Duta Besar Jepang ini adalah dengan mempertahankan tingkat sumber daya alam cadangan, melaksanakan Enhanced Oil Recovery (EOR) dan meningkat eksplorasi.

Baca Juga: Didengar Ahok, Nicke Widyawati Curhat Pertamina Banyak Impor LPG

"Pemerintah mendukung percepatan RDMP dan 2 GRR. Kedua proyek diharapkan meningkat kapastias pengelolahan dari 1 juta bpd ke 1.9 juta bpd," katanya.

Arifin menambahkan, saat ini sumber energi primer Indonesia masih mengandalkan energi fosil. Di sisi lain pemerintah mendorong peningkatan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan target 23 persen pada 2019.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Pertamina masih terus berdiskusi dengan Saudi Aramco seputar kerjasama pada Kilang Cilacap.

"Ini kan masuk dalam rencana peningkatan kapasitas. (Kerjasama dengan) Aramco ada dua opsi," kata Nicke.

Dua opsi itu lanjut Nicke yang pertama adalah skema awal untuk valuasi dan skema Kilang Balikpapan.

Baca Juga: Dirut Pertamina Nicke Widyawati Malas Komentari Ahok

"Ini sedang dilakukan kesepakatan untuk valuasi. Kalau gak terjadi kesepakatan ada skema yang sama ke Balikpapan," katanya.

Skema Kilang Balikpapan yang dimaksud yaitu tidak dilakukan spin-off pada kilang eksisting melainkan kerjasama pada pembangunan kilang baru.

Dengan dua opsi skema tersebut, Nicke berharap pembahasan dapat segera rampung pada akhir tahun 2019.

"Existing kilang gak di spin off jadi bangun kilang sendiri aja. Jadi semoga kesepakatan akan ada," harap Nicke.

Pantauan Suara.com, dalam acara tersebut hadir juga Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok datang beberapa menit sebelum acara dimulai, ia mengenakan batik lengan panjang berwarna biru.

Namun di acara tersebut, Ahok hanya bertindak sebagai tamu undangan, bukan pembicara atau sekadar memberikan sambutan dalam forum yang membahas isu terkini mengenai perkembangan tren di dunia energi dengan tema 'Driving Factors: What will Shape the Future of Energy Business' itu.

Ahok duduk di barisan paling depan, berdampingan dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI