Terbitkan Gapeka 2019, Jumlah Perjalanan Kereta Api Bertambah

Selasa, 26 November 2019 | 14:13 WIB
Terbitkan Gapeka 2019, Jumlah Perjalanan Kereta Api Bertambah
Ilustrasi kereta api. [Suara.com/Ari Purnomo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perhubungan lewat Direktorat Jenderal Perkeretaapian kembali menerbitkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019. Hal ini, seiring makin bertambahnya prasarana kereta api yang dibangun.

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri mengatakan, jumlah perjalanan kereta api bertambah dalam daftar Gapeka 2019.

Ia mengungkapkan, jika pada Gapeka 2015 jumlah perjalanan KA hanya 1.599 perjalanan KA per hari, pada Gapeka 2017 meningkat menjadi 1.802 perjalanan KA per hari, lalu meningkat lagi menjadi 2.079 perjalanan KA per hari.

"Karena ada perjalanan kereta ditambah sehingga akan ada pergeseran jadwal. Bagi pengguna kereta yang rutin, harus memeriksa jadwal yang sesuai dengan kebutuhannya," kata Zulfikri dalam keterangannya, Selasa (26/11/2019).

Baca Juga: Mobil Plat Merah Parkir di Rel, Kereta Api di Solo Tak Bisa Melintas

Penambahan prasarana tidak hanya dari pembangunan prasarana baru tetapi juga aktivasi jalur yang sudah lama tidak dimanfaatkan.

Penambahan prasarana ini hingga September 2019 sudah mencapai 853 km jalur baru. Sementara hingga akhir tahun akan bertambah 100 km lagi sehingga total selama tahun 2019 mencapai 953 km.

"Ada juga 623 km jalur kereta api yang direhabilitasi atau ditingkatkan. Lalu ada 75 stasiun baru yang berakibat pada pola perjalanan kereta api," jelas Zulfikri.

Penambahan jalur ganda ada di beberapa Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Regional (Divre) seperti jalur dwi ganda Jatinegara-Cakung dan jalur ganda Maja-Rangkasbitung (Daop 1), Purwokerto-Kroya-Tambak dan Butuh-Kutoarjo (Daop 5), Solo Jebres-Palur-Kedungbanteng (Daop 6), Kedungbanteng-Baron-Jombang (Daop 7), Medan-Arakabu-Kualanamu (Divre 1), Kertapati-Prabumulih (Divre 3), Cempaka-Giham dan Martapura-Batiraja (Divre 4).

Sementara penambahan lintas baru yang sudah dioperasikan ada di Cianjur-Cirajang (Daop 2), Pariaman-Naras (Divre 2), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II -Opi (Divre 3).

Baca Juga: Kecelakaan Kereta Api di Bangladesh, Ini Kompensasi bagi Keluarga Korban

Penambahan lintas baru yang belum dioperasikan atau sedang dibangun Cibatu-Garut (Daop 2), Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Solo Balapan (Daop 6), dan Bandar Tinggi-Kualanamu (Divre 1).

Untuk stasiun, ada beberapa stasiun yang sudah dibangun, baik oleh pemerintah maupun swasta yakni Stasiun Bekasi Timur, Stasiun Telaga Murni, Stasiun Kramasan, Stasiun Muaralawai, Stasiun Pos Blok Cambai, dan Stasiun Pos Blok Patih Galuh.

Adanya prasarana baru itu membuat kecepatan KA pun bisa bertambah, baik di lintas Jawa maupun lintas Sumatera. Di lintas Jawa ada 10 lintasan yang kecepatannya bisa ditingkatkan.

Misalnya pada Gapeka 2017 kecepatan KA dari Batu Ceper ke Bandara Internasional Soekarno Hatta sekitar 60 km per jam, pada Gapeka 2019 kecepatannya mencapai 80 km per jam. Kemudian kecepatan dari Cianjur-Ciranjang yang semula 40 km per jam mencapai 70 km per jam. Demikian juga dari Kediri-Kertosono dari 60 km per jam menjadi 80 km per jam.

"Penambahan prasarana juga berdampak pada kereta komuter. Jumlah KA komuter meningkat dari 945 KA menjadi 1.047 KA. Sementara KA Bandara dari Sta Manggarai menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta meningkat dari 42 menjadi 70 perjalanan KA. Dengan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat tidak bingung karena ada beberapa perubahan jadwal Perjalanan kereta api dalam Gapeka yang akan diterapkan mulai 1 Desember nanti," tandas Zulfikri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI