Ambisi Pemerintah Raup Rp 84 Triliun dari Ekspor Produk Laut

Minggu, 24 November 2019 | 14:09 WIB
Ambisi Pemerintah Raup Rp 84 Triliun dari Ekspor Produk Laut
Sejumlah nelayan melakukan bongkar muat hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Senin (4/12).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor produk laut Indonesia pada tahun 2020 mencapai 6 miliar dolar AS atau setara Rp 84 triliun (Asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS).

Angka ini naik sekitar 5 persen jika dibandingkan dengan target tahun ini yang mencapai 5,5 miliar dolar AS.

"Ekspor kita tahun ini kan 5,5 miliar dolar AS, cuma mungkin tercapainya sekitar 4,8 - 5 miliar dolar AS. Tahun depan targetnya 6 miliar dolar AS. Mudah-mudahan tercapai," kata Direktur Pemasaran KKP Machmud saat ditemui di Silang Monas, Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Machmud menuturkan, sebagian besar produk ikan yang di ekspor adalah produk ikan yang sudah diolah sedemikian rupa.

Baca Juga: Laut Indonesia Luas, Tapi Masyarakatnya Masih Jarang Konsumsi Ikan

"Produk itu ada yang dibuat beku, kupas, sashimi, loin, kan itu tidak semua daging. Loin itu sudah bentuk daging, ada yang kupas untuk udang, itu totalnya sekitar 1,2 juta ton. Kalau bahan baku kan utuh, ikan utuhnya sekitar 2,5 juta ton," paparnya.

Dari target 6 miliar dolar AS tersebut, pemerintah masih mengandalkan jenis produk udang yang memang memiliki kontribusi cukup besar, selain itu ada ikan tuna cakalang hingga rajungan dan kepiting.

"Mudah-mudahan 6 miliar dolar AS tercapai. Produk utamanya udang, kedua tuna cakalang, tiga rajungan kepiting, empat cumi sotong gurita, lima rumput laut. Itu punya kita semua. Share kita juga sudah lumayan bagus di dunia," ucapnya.

Sementara untuk negara tujuan kata Machmud masih sama dengan tahun ini, dimana paling banyak di ekspor ke negara Amerika Serikat (AS), Jepang dan Uni Eropa.

"Negara tujuan utama tetap AS. Tapi itu relatif stagnan karena pasarnya pasar dewasa, tradisional market namanya. Orang-orang (yang datang) rata-rata yang datang 47-48 tahun. Jadi pertumbuhan ada yang negatif ada yang stagnan," katanya.

Baca Juga: Kasus Impor Ikan, Penyuap Dirut Perum Perindo Segera Disidang

Untuk meningkatkan ekspor produk ikan dan turunannya, pemerintah juga mengincar pasar ekspor baru di beberapa negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI