Terungkap! MRT Untung Bukan dari Jual Tiket Tapi Jualan Iklan

Minggu, 24 November 2019 | 12:01 WIB
Terungkap! MRT Untung Bukan dari Jual Tiket Tapi Jualan Iklan
Calon penumpang berjalan memasuki stasiun MRT pada hari pertama fase operasi secara komersial (berbayar) di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (1/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kemudian pembayaran MRT Jakarta dengan cara lain yakni menggunakan uang elektronik yang dikeluarkan bank.

Diketahui ada lima jenis kartu uang elektronik dari lima bank dari Himbara (Himpunan Bank Negara) serta DKI dan Bank BCA.

Tuhiyat menuturkan, kartu uang elektronik yang dikeluarkan Bank memang membutuhkan waktu dalam melakukan taping tiket. Sebab kartu tersebut memang tidak dirancang koneksi cepat dengan MRT Jakarta.

"Yang kita perhatikan ada jeda karena memang tidak desain link in dengan ini apalagi kalau uang elektronik yang lama-lama suka eror," kata dia.

Baca Juga: Polisi Ciduk Kurir Narkoba Saat Transaksi di Bawah Stasiun MRT Haji Nawi

Lebih lanjut, Tuhiyat menuturkan adanya pilihan pembayaran tersebut bukanlah menghilangkan pilihan, melainkan melengkapi pilihan masyarakat dalam menggunakan MRT Jakarta.

"Jadi itu bukan menghilangkan tapi saling melengkapi mana pilhan anda, karen MTT menyimpan dana. Sementara ini top up di setiap statsiun. Nanti kta kembangkan pakai hp," ucap dia.

Merliana (30) salah satu pengguna MRT menyambut baik adanya langkah MRT adanya QR Code. Menurutnya penggunaan QR Code sangat mempermudah saat menggunakan MRT.

Sebab dengan adanya QR Code, tak perlu lagi membawa kartu.

"Lebih simpel jadinya. Karena kan pakai hp tinggal scan. Jadi nggak usah ribet bawa kartu. Kalau punya kartu juga, misalnya hilang kan bisa pakai barcode," ucap Merliana.

Baca Juga: Dibangun di Bawah Sungai, Pembangunan MRT Fase II Akan Lebih Sulit

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI