Eks Bos The Fed Sebut Ekonomi Bakal Baik Tahun Depan, Indonesia?

Jum'at, 22 November 2019 | 09:43 WIB
Eks Bos The Fed Sebut Ekonomi Bakal Baik Tahun Depan, Indonesia?
Gedung Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), Janet Yellen mengatakan ketidaksetaraan perekonomian yang telah berkembang selama beberapa dekade merupakan ancaman besar bagi ekonomi AS, tapi menurutnya pada tahun depan ekonomi global sudah membaik.

Demikian kata mantan Ketua Federal Reserve Janet Yellen, Kamis (21/11/2019). Pemimpin bank sentral dari 2014 hingga 2018 juga mengatakan perang tarif AS-Tiongkok berdampak buruk baik pada bisnis maupun konsumen melalui harga yang lebih tinggi dan suasana ketidakpastian yang umum.

"Saya berani bertaruh bahwa tidak akan ada resesi di tahun mendatang. Tetapi saya harus mengatakan bahwa kemungkinan resesi lebih tinggi dari normal dan pada tingkat yang terus terang, saya tidak nyaman," kata Yellen di World Business Forum seperti mengutip cnbc.com, Jumat (22/11/2019).

Dengan tiga pemangkasan suku bunga tahun ini, masih ada lingkup yang tidak sebanyak yang saya ingin lihat agar The Fed dapat menanggapi hal itu. Jadi ada alasan bagus untuk tidak khawatir.

Baca Juga: Dihantui The FED, IHSG Terpuruk di Zona Merah, Melemah 0,31 Persen

Satu bidang tertentu yang ia kutip adalah ketidaksetaraan, khususnya sejauh mana manfaat selama ekspansi terpanjang di sejarah AS sebagian besar telah mengalir ke penghasil top dan mereka yang memiliki tingkat pendidikan pasca-sekolah menengah.

"Terlepas dari upaya bank sentral untuk memandu perekonomian, Yellen mengutip "tren jangka panjang yang sangat mengkhawatirkan di mana Anda memiliki bagian yang sangat besar dari tenaga kerja AS yang merasa seperti mereka tidak maju. Itu benar, mereka tidak maju," kata Yelle

"Ini adalah masalah ekonomi yang serius dan masalah sosial karena itu berarti keuntungan dari sistem ekonomi kita tidak dibagikan secara luas," tambahnya. "Ini membuat orang pada akhirnya merasa bahwa ekonomi tidak bekerja untuk mereka, rasa ketidakpuasan sosial yang sangat mengganggu," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI