Suara.com - OPEC dan sekutunya kemungkinan akan memperpanjang penurunan produksi hingga pertengahan 2020, menaikkan harga minyak berjangka lebih dari 2 persen pada Kamis (21/11/2019).
Sementara tanda-tanda baru muncul bahwa China telah mengundang negosiator perdagangan AS untuk putaran pembicaraan baru.
Minyak mentah berjangka Brent naik 1,57 dolar AS atau 2,5 persen menjadi 63,97 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate melonjak ke level tertinggi dua bulan, naik 2,8 persen menjadi 58,58 dolar AS, menurut Dow Jones.
Untuk mendukung harga minyak, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya kemungkinan akan memperpanjang pengurangan produksi hingga Juni ketika mereka bertemu bulan depan, menurut sumber OPEC.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Kekhawatiran Pasokan Berlebih
OPEC bertemu pada 5 Desember di kantor pusatnya di Wina, diikuti dengan pembicaraan dengan sekelompok produsen minyak lainnya, yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai OPEC +. Kesepakatan pemangkasan pasokan saat ini berlangsung hingga Maret 2020.
Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa secara resmi mengumumkan pemotongan yang lebih dalam tampaknya tidak mungkin untuk saat ini meskipun pesan tentang kepatuhan yang lebih baik dengan pembatasan yang ada dapat dikirim ke pasar.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia dan OPEC memiliki tujuan bersama. Tujuannya untuk menjaga pasar minyak seimbang dan dapat diprediksi, dan Moskow akan melanjutkan kerja sama di bawah kesepakatan global untuk mengurangi pasokan minyak.