Fitch menyebut, outlook utang pemerintah global tetap stabil di tengah perlambatan ekonomi yang kian terasa. Fitch menyebut, kebijakan moneter yang longgar di sepanjang semester II 2019 akan diikuti dengan stimulus fiskal di tahun 2020.
Kemampuan stimulus fiskal dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi akan menjadi pertimbangan penting dalam menentukan dampaknya terhadap peringkat utang suatu negara. Kebijakan makro yang longgar dipicu oleh pertumbuhan investasi yang melambat dan volume perdagangan yang terkontraksi.
Namun Fitch memandang skeptis pelonggaran kebijakan makro tersebut mampu melawan dampak negatif dari perlambatan perdagangan yang terjadi. Fitch menggarisbawahi soal investasi. Ketika investasi di negara asal tumbuh melambat, maka investasi ke negara lain menjadi tidak menarik.
"Sentimen bagi pasar yang kembali didominasi faktor negatif, bisa menyulitkan bagi IHSG untuk dapat melaju keteritorial positif pada perdagangan saham hari ini," kata Suryo.
Baca Juga: Kembali Ditutup Menguat, IHSG Masih Nyaman di Zona Hijau