Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membantah penyegaran para deputi Kementerian BUMN untuk membersihkan pihak-pihak dari Menteri Sebelumnya yaitu Rini Soemarno.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menerangkan, pencopotan para Deputi itu agar fungsinya tak tumpang tindih dengan Wakil Menteri (Wamen).
Sehingga, lanjutnya, Wamen akan mengurusi bisnis dari perusahaan BUMN dan Deputi hanya mengurusi persoalan administrasi.
"Seperti yang saya bilang zaman Bu Rini enggak ada Wamen, sekarang ada Wamen dengan sendirinya ada perubahan struktur. Fungsinya dulu di Deputi portofolio. Sekerang kan ada Wame, portofolio ada di Wamen kewenangan supaya jangan tumpang-tindih. Dengan sendirinya deputi yang berhubungan dengan itu harus digantikan," kata Arya di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Baca Juga: Setelah Dibuang Erick Thohir, Begini Nasib Sesmen dan Para Deputi BUMN
Arya mengungkapkan, nantinya hanya ada tiga Deputi di tubuh Kementerian BUMN, yaitu Deputi Keuangan, Deputi SDM dan Deputi Hukum.
Saat ini, katanya, posisi tersebut masih diisi pelaksana tugas (PLT) dan ditargetkan posisi definitif Deputi terisi pada dua minggu ke depan.
"Portofolio sudah dipegang oleh Wamen sehingga tinggalah fungsi administrasi ada deputi SDM, deputi Keuangan, deputi hukum. Jadi inilah dari 7 itu menjadi 3. Sekarangg sementara dipegang PLT asdep. Sebelum yang definitif masuk. Sekitar 1-2 Minggu," ucap dia.
Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir telah resmi mencopot jajaran eselon I di Kementerian BUMN. Ada sebanyak enam deputi dan satu sekretaris Kementerian yang dicopot Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi tersebut.
Erick Thohir pun telah memberi tugas baru kepada para mantan deputi yang baru dicopot. Para mantan deputi tersebut tetap berada di lingkungan BUMN, hanya saja sekarang berada di perusahaan BUMN menjadi bagian dari Direksi.
Baca Juga: PDIP Sebut Protes Serikat Pekerja Tolak Ahok Jadi Pejabat BUMN Berlebihan